REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coldplay telah membuka kembali pop-up store tahunan yang dinamai "Choose Love". Ini merupakan program amal yang didirikan bersama mantan manajer band, Josie Naughton, untuk menyediakan barang-barang bagi para pengungsi dan membantu mereka bertahan hidup di musim dingin.
Selain toko online, pop-up saat ini diselenggarakan secara langsung di 15-17 Foubert's Place, Carnaby. Mereka yang mengunjungi toko ini didorong untuk "membeli" barang-barang seperti mantel, bahan bakar penghangat ruangan, makanan, dan materi pendidikan.
Namun, semua barang itu tidak bisa dibawa pulang, dan akan disumbangkan kepada para pengungsi serta orang-orang yang terlantar akibat bencara secara internasional. Dalam video yang dibagikan oleh Coldplay di media sosial, mereka menjelaskan bahwa adalah toko ini memiliki layanan yang tiada duanya.
"Anda membeli barang dan layanan, kami akan mengirimkannya ke pengungsi dan orang terlantar. Semua yang anda beli akan langsung disalurkan kepada mereka yang paling membutuhkan," demikian pernyataan Coldplay seperti dilansir dari NME, Kamis (22/12/2022).
Toko pop-up "Choose Love" ini muncul di tengah kontroversi, dimana awal bulan ini, melalui Corporate Watch, sebanyak 12 mantan karyawan membagikan surat terbuka yang menyatakan bahwa badan amal (yang sebelumnya dikenal sebagai Help Refugees) memiliki budaya kerja yang toxic.
"Banyak (karyawan saat ini) terus merasa diintimidasi jika mereka tidak setuju dengan pendekatan atasan. Feedback apapun tentang cara meningkatkan lembaga dianggap sebagai penghinaan pribadi," kata mantan karyawan Choose Love dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, bulan ini Coldplay juga mengonfirmasi bahwa mereka kembali ke studio. Kemungkinan mereka akan mengerjakan tindak lanjut dari album 'Music Of The Spheres' tahun lalu.
Minggu lalu, Nile Rodgers, juga mengungkapkan bahwa dia terlibat dalam proses tersebut. Ia mengaku sangat menikmati proses rekaman dengan band.
"Yang menyenangkan saat bekerja dengan Coldplay adalah kita semua berada di ruangan bersama dan itu seperti hal yang spiritual,” kata gitaris Chic itu.