Rabu 21 Dec 2022 17:43 WIB

Jangan Langsung Kabur Saat Temukan Ular di Rumah, Pencinta Alam Sarankan untuk Lakukan Ini

Bagi orang awam, sulit mengenali ular berbisa dari tampilannya saja.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ular kobra (Ilustrasi). pecinta reptil Alprih Priyono meninggal dunia setelah dipatuk ular king kobra.
Foto:

Sementara itu, ular berbisa dengan tingkat racun tinggi (high venom) pada umumnya lebih tenang atau diam saat kontak dengan manusia. Bagi masyarakat awam, mengategorikan ular berbisa dan tidak berbisa hanya dari tampilan luar cenderung sulit.

"Terkadang, ular memiliki jenis berbeda, meski warna dan bentuknya serupa. Contohnya, ular berwarna hijau yang umum dijumpai warga: ada yang tidak berbisa, ada yang mid-venom, dan ada juga yang high venom. Jadi, orang awam terkadang salah jika melihat dari warna saja," ungkap Fadil yang juga aktif di lembaga sosial kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat SalamAid, serta kerap menjadi pemateri di berbagai klub reptil.

Fadil menjelaskan, king cobra yang mematuk almarhum Alprih adalah "rajanya" para ular. Namun, bukan berarti jenis ular itu tidak bisa dijinakkan.

Baik ular berbisa maupun yang tidak berbisa dapat saja dipelihara, tergantung kegemaran seseorang. Ada pencinta reptil yang lebih suka memelihara ular berbisa.

Ada pula pencinta reptil yang memilih jenis ular eksotis seperti boa atau piton. Akan tetapi, Fadil menyoroti hal yang belum optimal terkait aktivitas memelihara reptil.

"Di Indonesia, ular dari yang tidak berbisa sampai king cobra boleh dipelihara. Kalau di luar negeri, harus punya sertifikat khusus per jenis ular untuk memelihara ular. Tidak asal tampung di rumah," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement