Hasto mengatakan, di Indonesia, pernikahan sampai saat ini masih ditujukan untuk menghasilkan keturunan sesuai dengan kaidah agama. Hal itu karena sudah sifat alamiah manusia memiliki emosi seksual.
Sebetulnya, menurut Hasto, kata resesi seks itu adalah istilah yang tidak masuk akal. Sepanjang orang itu masih punya emosional seks, mereka akan melengkapi satu sama lain.
"Seharusnya maksudnya lebih cocok pada resesi kependudukan atau demografi, sehingga bisa kita terjemahkan sebagai zero growth atau minus growth," katanya.
Sebelumnya, warganet banyak membagikan pemikirannya terkait pernikahan. Ada yang berkeinginan untuk menunda pernikahan, ketakutan atas kehidupan berumah tangga, dan sebagian lain mengaku trauma untuk menikah.