Selasa 13 Dec 2022 11:58 WIB

Rutin Konsumsi Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Demensia

Antioksidan flavonol tinggi pada sayuran dan buah bisa pangkas risiko demensia.

Rep: MGROL142/ Red: Nora Azizah
Antioksidan flavonol tinggi pada sayuran dan buah bisa pangkas risiko demensia.
Foto: www.freepik.com
Antioksidan flavonol tinggi pada sayuran dan buah bisa pangkas risiko demensia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang diterbitkan pada November lalu oleh Neurolog di Amerika menyebutkan, buah dan sayur memberikan serangkaian nilai gizi, seperti vitamin, mineral, serat, hingga nutrisi. Kandungan tersebut berfungsi untuk menjaga badan tetap sehat, termasuk menghindari penyakit kronis. Mengonsumsi buah dan sayur dengan kandungan flavonol antioksidan yang tinggi, dapat menurunkan resiko demensia terutama alzheimer.

Penelitian tersebut diikuti oleh 961 peserta, dengan rata-rata usia 81 tahun, dan tidak menderita demensia selama tujuh tahun terakhir. Para peserta menyelesaikan kuesioner yang berisikan pertanyaan, terkait makanan yang sering mereka konsumsi dan frekuensi mengonsumsinya. Mereka juga diberikan tes kognitif tentang gaya hidup, seperti aktivitas fisik, hingga waktu yang mereka habiskan untuk beraktivitas, hingga keterlibatan mental.

Baca Juga

Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa mereka dengan asupan antioksidan flavonol tertinggi mengalami tingkat penurunan 0,4 unit per dekade lebih lambat, daripada mereka dengan asupan terendah. Hal ini didasarkan pada perhitungan tingkat penurunan kognitif peserta, dengan perhitungan skor dari 0,5 (tidak memiliki gangguan kognitif) hingga -0,5 (memiliki Alzheimer).

“Kegiatan sederhana berupa makan buah dan sayur, menjadi cara mudah bagi kita untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan otak,” kata Thomas Holland, selaku peneliti dan penasihat medis di Departemen Penyakit Dalam Universitas Rush Chicago, dikutip dari laman Best Life Online Selasa (13/12/2022). 

“Sangat menarik, membuat pilihan atas apa yang kita konsumsi dapat mempengaruhi tingkat kognitif,” tambahnya.

Menurut para peneliti, penurunan tingkat kognitif memiliki keterkaitan dengan flavonol yang bersifat sebagi anti oksidan dan anti inflamasi. Buah dan sayuran degan flavonol tinggi dimiliki oleh apel, jeruk, pir, tomat, brokoli, kangkung, hingga bayam. 

“Vitamin dan mineral yang ditemukan pada buah dan sayur menjadi penting. Sekarang kami memahami bahwa komposisi yang terkandung terutama bioaktif seperti flavonol, membuat bahan makanan ini menjadi lebih bermanfaat,” jelas Thomas.

Mengonsumsi bahan tersebut dapat mengurangi penumpukan plak berbahaya di otak yang dapat meningkatkan resiko demensia, terutama alzheimer. Antioksidan dan bioaktif lainnya yang ditemukan, juga berfungsi untuk memerangi peradangan pada tubuh.

“Semakin gelap warna buah atau sayuran, maka semakin tinggi kandungan flavonolnya, dan lebih baik untuk menjaga memori, serta kesehatan,” ujar Dana Ellis Hunnes sebagai ahli diet senior di pusat medis UCLA dan penulis Recipe For Survival.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement