Jumat 18 Nov 2022 07:53 WIB

Mengenal Kain Endek Bali yang Digunakan Delegasi KTT G20

Kain Endek merupakan kain tenun dari Bali yang merupakan karya seni terapan.

Rep: Mabruroh/ Red: Friska Yolandha
Presiden China Xi Jinping, kiri, dan istrinya Peng Liyuan berjalan pada acara Makan Malam Penyambutan KTT Pemimpin G20, di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, di Badung, Bali, Indonesia, pada Selasa 15 November 2022.
Foto:

Sejarah Kain Endek

Kain endek mulai berkembang sejak abad ke-16, yaitu masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel, Klungkung. Kain endek ini kemudian berkembang di sekitar daerah Klungkung, salah satunya adalah di Desa Sulung. Di desa Sulang, kain tenun endek dipelopori oleh Wayan Rudja yang saat itu memiliki tenaga kerja sekitar 200 karyawan.

Meskipun kain endek telah ada sejak Kerajaan Gelgel, tetapi endek baru mulai berkembang pesat di desa Sulang setelah masa kemerdekaan. Perkembangan kain endek di Desa Sulang dimulai pada tahun 1975 dan kemudian berkembang pesat pada tahun 1985 hingga sekarang.

photo
Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Makan Malam Penyambutan selama KTT Pemimpin G20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana pada Selasa 15 November 2022, di Badung, Bali, Indonesia. - (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

Kain Endek dapat digunakan sebagai pakaian adat atau banyak digunakan sebagai seragam sekolah dan kantor. Namun ada beberapa motif yang dianggap sakral yang hanya digunakan dalam acara keagamaan saja. Ada juga motif yang hanya digunakan untuk orang-orang tertentu seperti para raja atau bangsawan.

Motif Kain Endek

Motif patra dan encak saji yang bersifat sakral umumnya digunakan untuk kegiatan upacara keagamaan. Motif-motif tersebut menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta.

photo
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, kiri tengah, tiba untuk jamuan makan malam formal, selama KTT G20, di Nusa Dua, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. - (Leon Neal/Pool Photo via AP)

Motif yang mencerminkan nuansa alam, biasa digunakan untuk kegiatan sosial atau kegiatan sehari-hari. Misalnya motif yang menggambarkan flora, fauna dan tokoh pewayangan yang sering muncul dalam mitologi-mitologi cerita Bali. Motif tersebut memberikan ciri khas tersendiri pada kain endek dibandingkan dengan motif-motif kain pada umumnya.

Motif geometri diungkapkan melalui bentuk-bentuk: garis lurus, garis putus, garis lengkung dan semua bidang geometri. Motif ini menceritakan dan memberikan simbolisasi keyakinan masyarakat Bali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement