Kamis 17 Nov 2022 00:57 WIB

5 Cara Mengatur Makan untuk Cegah Diabetes

Diabetes bisa dicegah dengan mengurangi asupan gula saat makan.

Menu makan. Diabetes bisa dicegah dengan mengurangi asupan gula saat makan.
Foto: www.freepik.com
Menu makan. Diabetes bisa dicegah dengan mengurangi asupan gula saat makan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup. Salah satunya pola makan yang salah.

Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Dr. Rita Ramayulis, M. Kes, DCN membagikan lima kiat pengaturan pola makan atau diet yang dapat diterapkan sehari-hari untuk mencegah seseorang mengalami diabetes.

Baca Juga

"Tips pertama dengan melihat hal terkait dengan frekuensi makan," kata Rita yang juga merupakan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) dalam webinar yang digelar Kemenkes.

Kiat pertama yaitu merencanakan jam makan untuk sehari dan tidak lagi mengandalkan rasa lapar ataukah tidak lapar. Merujuk pada penelitian yang dia himpun, Rita mengatakan jam makan dalam sehari dapat dibagi menjadi frekuensi lebih sering atau 5-6 kali sehari dari total kebutuhan kalori individu.

Orang yang makan dengan kebutuhan (misalnya) 2000 atau 1500 kalori sesuai kebutuhan sehari namun dikonsumsi dengan beberapa kali waktu makan, ternyata memiliki kadar glukosa darah yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan yang hanya makan (dengan frekuensi) dua atau tiga kali sehari.

Namun, dia mengingatkan masyarakat saat ini masih beranggapan bahwa yang disebut dengan makan ialah dalam proporsi dalam piring besar. Padahal sesungguhnya, makan berarti memasukkan zat gizi ke dalam mulut. Dengan begitu, misalnya, seseorang yang makan omelet telur saja atau minum segelas susu saja di pagi hari sudah bisa dikatakan makan sarapan.

"Dengan diatur pola makan dan sama dari hari ke hari secara konsisten (dengan frekuensi sering), terbukti ampuh untuk membuat kadar glukosa darah itu berfluktuasi baik. Dan ini tentu akan menurunkan risiko hipo ataupun risiko hiper (glukosa) yang dua-duanya sama berbahayanya," kata Rita.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement