Selasa 15 Nov 2022 07:06 WIB

Tips Cerdas Makan Manis Biar Tetap Terhindar dari Diabetes

Bukan berarti konsumsi makanan atau minuman manis harus benar-benar dimusuhi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Dwi Murdaningsih
Memeriksa kadar gula penderita diabetes. ilustrasi
Foto: Pixabay
Memeriksa kadar gula penderita diabetes. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan salah satu dari lima negara dengan kasus diabetes tertinggi di dunia. Salah satu faktor yang turut mendorong kejadian diabetes, khususnya diabetes tipe 2, adalah konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat.

"Kebiasaan minum dan makanan manis dalam jumlah banyak dan rutin dapat membuat tubuh mengalami resistensi insulin," jelas Senior Manager Medical Underwriter Sequis dr Fridolin Seto Pandu, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Resistensi insulin merupakan sebuah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak mampu menggunakan gula yang masuk ke dalam tubuh. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Minum es kopi susu kekinian merupakan salah satu kebiasaan yang tanpa disadari bisa meningkatkan asupan gula secara signifikan. Dalam satu gelas es kopi susu kekinian, lanjut dr Fridolin, bisa mengandung sekitar 25 sendok teh gula per sajian atau setara dengan 400 kalori.

Padahal, jumlah asupan gula harian sebaiknya tak melebihi 10 persen dari total kebutuhan energi. Sebagai contoh, orang dengan kebutuhan energi 1.500 kalori per hari memiliki batas asupan gula maksimal sebesar 150 kalori.

Risiko diabetes sepatutnya tak hanya menjadi perhatian orang-orang yang sudah berusia paruh baya, tetapi juga orang-orang berusia muda. Alasannya, data dari International Diabetes Federation (IDF) pada 2021 menunjukkan bahwa sekitar 19,5 juta orang Indonesia yang mengidap diabetes memiliki rentang usia 20-79 tahun.

Akan tetapi, bukan berarti konsumsi makanan atau minuman manis harus benar-benar dimusuhi. Makanan dan minuman manis tetap boleh dikonsumsi selama jumlahnya tak berlebihan. Selain membatasi atau mengurangi porsi, frekuensi mengonsumsi makanan dan minuman manis juga perlu diperhatikan agar tidak terlalu sering.

Sebagai tambahan, ada beberapa upaya lain yang juga dapat dilakukan untuk mencegah diabetes. Berikut ini adalah tiga upaya tersebut menurut dr Fridolin:

1. Melakukan olahraga atau latihan fisik secara rutin. Salah satu jenis latihan yang direkomendasikan adalah angkat beban. Latihan angkat beban dapat membantu membakar gula dan meningkatkan kerja insulin.

2. Menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat mencakup penerapan pola makan yang seimbang dan bergizi, istirahat cukup dan tidur teratur, mengelola stres dan berpikir positif, serta menghentikan kebiasaan merokok, konsumsi soda, dan alkohol.

3. Periksa kadar gula darah secara berkala. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau kadar gula darah sebagai upaya deteksi dini penyakit diabetes. Individu sehat dan tidak berisiko tinggi dianjurkan melakukan pemeriksaan gula darah setahun sekali. Sedangkan individu berisiko sebaiknya memeriksa gula darah lebih sering sesuai petunjuk dokter. 


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement