Selasa 15 Nov 2022 19:01 WIB

Enam Langkah Stimulasi Potensi Anak Prematur

Anak prematur memiliki risiko yang tinggi terhadap morbiditas.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
 Enam Langkah Stimulasi Potensi Anak Prematur. Foto: Bayi prematur/ilustrasi
Foto: senseandsustainability.net
Enam Langkah Stimulasi Potensi Anak Prematur. Foto: Bayi prematur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anak prematur memiliki risiko yang tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas dikarenakan fungsi organnya yang belum terbentuk sempurna ketika dilahirkan. Untuk itu perawatan anak prematur menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan, sehingga anak bisa dapat tumbuh kembang dengan optimal.

Para orang tua pasti mengharapkan anak yang terlahir prematur tetap dapat tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya. Artinya peran orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan sehat untuk anak yang lahir prematur.

Baca Juga

Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana Andriani menyebutkan ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini.

1. Deteksi dini

Deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini.

“Penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mencegag ketidakcukupan gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang optimal," ujarnya dalam media briefing virtual dengan tema “Peran Orang Tua Untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi," Selasa (15/11/2022).

2. Meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan.

3. Menemukan tanda awal potensi anak.

“Sama halnya dengan anak yang alhir non prematur, anak prematur juga penting untuk mendapatkan pantauan dari orangtua. Perhatikan kebiasaan dan minat anak, berikan peluang untuk eksplorasi dan mendorong kreativitas anak,” tegasnya.

4. Menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri.

Bagaimana caranya? “Dengan memberikan kasih sayang, jangan memberikan label tertentu padanya, memotivasi anak untuk mau mencoba, serta puji usahanya ketika melakukan sesuatu.”

5. Modifikasi kegiatan dan terapi

Irma menjelaskan anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orangtua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu. “Sehingga kesempatan pengembangan potensi anak tetap optimal. Misalnya terapi sensori integrasi untuk mengembangkan kemampuan belajar, konsentrasi dan emosinya.”

6. Menjaga kualitas emosi orangtua

Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orangtua tidak terampil mengelola emosinya.

Bicara dari sisi orangtua, Irma menyebutkan ada beragam tantangan psikologis yang bisa dirasakan. Mulai dari ketidaksiapan mental, postpartum emotion, tantangan ketika menyusui, kurang percaya diri, kelelahan, kemampuan finansial, masalah keluarga, dukungan pasangan, hingga stigma tentang anak prematur.

“Itu mengapa orangtua harus lebih dulu mampu mengelola emosinya. Agar anak tetap berada dalam hubungan yang aman dan nyaman maka bisa dimulai dari penerapan langkah pertama dan kedua,” pungkas Irma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement