Jumat 11 Nov 2022 05:29 WIB

Vaksin Bisa Turunkan Risiko Pneumonia

Kelompok rentan disarankan untuk diberikan vaksin pneumonia.

Balita terserang pneumonia atau radang paru-paru
Balita terserang pneumonia atau radang paru-paru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K) mengatakan vaksinasi pneumonia dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi pneumonia. Terutama pada kelompok rentan.

"Pneumonia ini bisa dicegah, pencegahannya bermacam-macam. Tapi salah satu faktor yang sama pentingnya dengan vaksin COVID-19 adalah vaksin untuk pneumonia itu sendiri," kata dokter dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dalam webinar yang diikuti secara virtual di Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan vaksin pneumonia memiliki manfaat menurunkan risiko infeksi pneumonia 2,1 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin. Selain itu, vaknisasi juga menurunkan risiko pneumonia berat yang memerlukan perawatan ICU dan menurunkan risiko kematian.

Diah mengatakan vaksin pneumonia wajib diberikan terutama pada kelompok anak dan dewasa di atas 65 tahun. Saat ini pemerintah sudah menyediakan vaksin tersebut secara gratis untuk anak. Namun vaksin belum diberikan secara gratis pada usia dewasa.

"Mengingat kejadian pandemi COVID-19 agar orang dewasa di atas usia 55 tahun atau sebelum 65 tahun dapat melakukan vaksinasi pneumonia untuk menghindari peradangan pada paru-paru yang lebih berat," katanya.

Selain itu, kelompok berisiko lain yang direkomendasikan untuk vaksinasi pneumonia antara lain perokok, pengonsumsi alkohol, serta orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti gangguan paru-paru, stroke, hipertensi, diabetes, hingga gangguan ginjal.

Diah mengatakan vaksin pneumonia dapat diberikan kapanpun ketika seseorang dalam keadaan sehat. Khusus pada orang dengan penyakit tertentu atau komorbid, vaksinasi dapat dilakukan saat penyakit yang diderita pasien dalam keadaan terkontrol atau pada saat penyakitnya stabil.

"Tapi bisa saja, sih, misalnya seorang dengan stroke lalu mengalami pneumonia. Untuk mencegah pneumonia berulang, ketika dia sudah stabil maka sangat penting untuk diberikan vaksin pneumococcus," kata Diah.

Dia mengingatkan bahwa pemberian vaksin pneumonia bukan berarti membuat seseorang menjadi kebal dari penyakit pneumonia. Namun, vaksin bisa mencegah sakit supaya tidak bergejala berat. Vaksinasi juga penting dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga dapat terproteksi dari infeksi pneumonia.

Selain vaksinasi, pencegahan lain yang juga perlu dilakukan, sama seperti pencegahan COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan dan menggunakan disinfektan ketika menyentuh permukaan barang.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement