REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Selama ribuan tahun, kunyit kerap dimanfaatkan dalam pengobatan alternatif di berbagai negara. Meski kunyit dan suplemen kunyit dinyatakan aman, sebuah studi menemukan bahwa rempah populer ini berpotensi memberikan efek merusak pada hati.
Studi terbaru ini dipublikasikan dalam American Journal of Medicine pada Oktober 2022. Melalui studi ini, tim peneliti berupaya untuk menganalisis hubungan antara konsumsi kunyit dengan potensi kerusakan hati. Tim peneliti melibatkan orang-orang dalam program Drug-Induced Liver Injury Network (DILIN) sebagai partisipan.
Menurut studi, tim peneliti menemukan 16 kasus cedera hati terkait kunyit pada partisipan dalam program DILIN periode 2011-2022. Tingkat cedera hati yang dialami oleh keenambelas partisipan sangat beragam, mulai dari sedang hingga berat.
Sebanyak lima partisipan dengan cedera hati membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Terdapat satu partisipan yang mengalami kematian akibat kerusakan hati akut.
Analisis kimia lebih lanjut mengonfirmasi bahwa tiga dari para pasien tersebut memiliki kebiasaan mengonsumsi kunyit bersamaan dengan lada hitam. Banyak orang meyakini konsumsi kunyit dan lada hitam dapat membantu sistem pencernaan tubuh bekerja lebih efektif.
Tim peneliti menilai perlu adanya studi dengan jumlah kasus yang lebih banyak untuk mengonfirmasi temuan ini. Studi lebih lanjut juga diperlukan untuk mengetahui mekanisme yang membuat kunyit bisa menjadi katalis bagi komplikasi cedera hati.
Ini bukan studi pertama yang menghubungkan kerusakan hati dengan konsumsi kunyit. Studi berbeda dalam International Medical Case Reports Journal pada 2021 juga memaparkan adanya dua kasus cedera hati terkait kunyit. Di Tuscany, beberapa kasus cedera hati terkait konsumsi kunyit juga pernah terjadi.
Akan tetapi, beragam laporan ini sepatutnya tak langsung memunculkan kekhawatiran. Kasus kerusakan hati yang secara langsung berkaitan dengan konsumsi kunyit sangat jarang terjadi. Dalam studi terbaru misalnya, hanya ditemukan 16 kasus dalam kurun waktu 11 tahun.
Namun, orang-orang yang rutin mengonsumsi kunyit atau suplemen kunyit dianjurkan untuk lebih waspada. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai kebiasaan sering mengonsumsi kunyit ini.