Senin 24 Oct 2022 23:38 WIB

Menkes Sebut Deteksi Dini Kanker Payudara Penting Dilaksanakan

Menkes mengapresiasi upaya skrining dan deteksi dini kanker payudara dari YKPI.

Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara, guna menekan angka penderita kanker payudara di Tanah Air. Salah satu metodenya ialah dengan merutinkan Periksa Payudara Sendiri (Sadari), yang bisa dilakukan sendiri di rumah setiap bulan, juga pemeriksaan mamografi bagi perempuan yang berusia di atas 40 tahun.

"Dengan memomentum bulan peduli kanker payudar sedunia, mari kita bersama-sama mengingatkan keluarga dan masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan, dan berani mencari pertolongan jika menmukan benjolan pada payudara," kata Menkes dalam seminar `Peran Dokter Keluarga dalam Penanganan Kanker Payudara di Indonesia` di Jakarta, akhir pekan lau.

Baca Juga

Menkes juga mengapresiasi upaya skrining dan deteksi dini yang digaungkan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Menurut Menkes, sangat penting memastikan para perempuan Indonesia melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan.

Kegiatan seminar `Peran Dokter Keluarga dalam Penanganan Kanker Payudara di Indonesia` kerja sama YKPI, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), dilaksanakan dengan peserta sekitar 500 orang.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama respons positif Menteri Kesehatan, atas terselenggaranya seminar ini. "Kita sering mendengar tentang bahaya kanker payudara. Penyakit ini menjadi ancaman yang menakutkan bagi hampir semua perempuan di dunia dan di Indonesia," kata Linda dalam keterangan medianya.

"Ini tentu menjadi salah satu keprihatinan kami, di samping fakta bahwa umumnya sahabat-sahabat kami datang ke dokter ketika sudah dalam stadium lanjut," imbuh Linda.

Ketua Peraboi, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk menyebut pelibatan dokter keluarga dalam pemeriksaan kanker payudara. Dia mencontohkan para bidan kader posyandu di Tangerang yang mampu melakukan pemeriksaan kanker payudara melalui Project ECHO.

"Jadi, secara prinsip kami Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia sangat mendukung kerja sama ini," kata dr. Walta.

Ketua PDKI, Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, SpKKLP mengatakan kanker payudara juga berdampak pada keluarga. Karena itu, dia menyambut kolaborasi antara YKPI dan PDKI untuk menggandeng dokter keluarga dalam mendampingi pasien kanker payudara.

"Jadi kami bisa mengisi kekosongan pelayanan yang ada di layanan primer, mulai dari melakukan asesmen faktor risiko, kemudian melakukan skrining dan deteksi dini, diagnosis, dan terapi lanjutan di rumah sakit," kata Isti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement