Selasa 18 Oct 2022 02:55 WIB

Beta Glucan Bisa Turunkan Kolesterol Jahat, Tiga Jenis Makanan Ini Sumbernya

Konsumsi makanan yang mengandung beta glucan dapat bantu turunkan kolesterol.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Oatmeal (ilustrasi). Oat termasuk salah satu makanan yang mengandung beta glucan.
Foto: Wikimedia
Oatmeal (ilustrasi). Oat termasuk salah satu makanan yang mengandung beta glucan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol "jahat" atau LDL yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan deposit lemak di dinding pembuluh darah dan memicu masalah kesehatan serius. Salah satu cara yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL adalah konsumsi beta glucan.

Secara umum, kolesterol memiliki beberapa peran penting di dalam tubuh, seperti membantu proses produksi vitamin D. Namun, ketika kadar kolesterol LDL di dalam darah tinggi, penumpukan deposit lemak di dinding pembuluh darah bisa terjadi.

Baca Juga

Penumpukan lemak tersebut bisa mengganggu aliran darah ke jantung atau otak dan menyebabkan serangan jantung atau strok. Pengaturan pola makan yang baik merupakan salah satu faktor yang bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.

Terkait hal ini, salah satu hal yang direkomendasikan oleh pakar kardiovaskular dari Goodbody Clinic, Dr Jamie Brosch, adalah konsumsi beta glukan. Beta glucan merupakan jenis serat yang bisa menurunkan kadar kolesterol LDL tanpa menurunkan kadar kolesterol "baik" atau HDL.

Menurut perawat kardiovaskular Michaela Nuttall, kolesterol HDL berperan dalam mengurangi kadar kolesterol LDL di dalam darah. Beta glukan bisa ditemukan di beberapa makanan seperti bubur oat, barley, dan jamur.

Menurut analisis meta, konsumsi sekitar 3 gram beta glucan per hari bisa menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 5-10 persen pada individu yang memiliki kadar kolesterol normal atau tinggi. Berkaitan dengan hal ini, dr Brosch merekomendasikan asupan oat dalam keseharian.

"Mengonsumsi 30 gram bubur oat per hari akan memberikan Anda cukup beta glucan untuk membantu menurunkan kolesterol," jelas dr Brosch, seperti dilansir Express, Senin (17/10/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement