Rabu 12 Oct 2022 23:55 WIB

Pemberian Antibiotik pada Anak tanpa Resep Bisa Berbahaya

Pemberian antibiotik yang tidak tepat pada anak bisa timbulkan masalah kesehatan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Pemberian antibiotik yang tidak tepat pada anak bisa timbulkan masalah kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Pemberian antibiotik yang tidak tepat pada anak bisa timbulkan masalah kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian antibiotik ketika anak sakit sudah dianggap sesuatu yang wajar. Bahkan, seringkali para orang tua membeli antibiotik tanpa resep dokter.

Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba atau KPRA dari Kementerian Kesehatan, Anis Karuniawati menjelaskan, pemberian antibiotik tanpa resep bisa menyebabkan masalah kesehatan. Masalah ini berkaitan dengan resistensi antibiotik atau resistensi antimikroba pada anak.

Baca Juga

Karena, saat anak mengalami resistensi antimikroba, virus atau kuman yang ada di tubuhnya bisa lebih kebal. Akibatnya, obat-obatan antibiotik tidak lagi mempan menyembuhkan sakit si kecil.

"Perlu spesifik pemberian antibiotik itu, harus diketahui antibiotiknya untuk virus apa. Makanya harus sesuai dengan resep dokter," kata Anis di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Tak hanya itu, terdapat dua masalah kesehatan yang cukup berbahaya saat anak mengalami resistensi antibiotik. Pertama adalah gangguan pertumbuhan tulang, biasanya terjadi karena anak kekurangan kalsium.

Perlu diketahui, ketika anak mengalami resistensi antibiotik, gangguan pertumbuhan tulang juga bisa terjadi. Namun, belum diketahui secara pasti mengapa resistensi antimikroba menyebabkan tulang lambat tumbuh.

"Anak-anak yang mengalami gangguan ini rentan cedera, memiliki tinggi yang kerdil hingga tulang lebih rapuh," terangnya.

Hal kedua yang menjadi masalah adalah gangguan sel darah pada anak yang mengalami resistensi antibiotik. Salah satunya anemia dan bisa menyebabkan anak mengalami gangguan kesehatan lainnya.

"Makanya tidak boleh sembarangan memberi antibiotik, karena sangat berbahaya untuk anak," tegas Anis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement