Senin 03 Oct 2022 02:53 WIB

Belajar dari Kanjuruhan, Psikolog Sosial Ungkap Hal yang Harus Dilakukan Massa-Aparat

Aparat juga perlu mengedepankan komunikasi humanis dalam insiden seperti Kanjaruhan.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Tragedi Kanjuruhan bisa dicegah jika massa menjaga mental kolektif dan aparat melakukan pendekatan yang humanis.
Foto:

Ketika hubungan yang harmonis dibangun oleh para petugas keamanan, dalam hal ini seperti polisi, dan masyarakat maka nantinya komunikasi seperti imbauan ataupun ajakan yang bersifat positif akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Juneman mengatakan, pembelajaran yang didapatkan dari tragedi Kanjaruhan ialah pentingnya melatih "mental pemenang" pada masyarakat sejak dini.

 

"Mental Pemenang" yang dimaksud ialah bukan saja bisa menaklukkan lawan namun mental yang bisa menerima kelebihan serta kekurangan lawan maupun diri sendiri. Dengan demikian, ketika suatu pertandingan atau kegiatan berjalan tidak memenuhi ekspektasi maka baik secara individu maupun massa, masyarakat bisa menyikapi dengan bijak tanpa perlu menciptakan peristiwa yang merugikan banyak orang lain.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi melaporkan hingga Ahad sore (2/10/2022) berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Malang, insiden kerusuhan itu menewaskan 131 orang. Sementara menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di antara para korban sedikitnya ada 17 anak yang meninggal dan tujuh anak mengalami luka-luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement