REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa gatal di kulit yang menetap dan tak kunjung hilang bisa jadi merupakan pertanda penyakit perlemakan hati nonalkoholik. Keluhan gatal juga dapat mengindikasikan adanya komplikasi serius dari penyakit lever tersebut.
Penyakit perlemakan hati nonalkoholik adalah penyakit perlemakan hati yang disebabkan oleh beragam hal, kecuali konsumsi alkohol. Secara umum, penyakit perlemakan hati nonalkoholik ditandai dengan adanya penumpukan lemak pada organ hati.
Bila tak ditemukan dan ditangani sejak dini, penyakit perlemakan hati nonalkoholik bisa menyebabkan munculnya jaringan parut pada organ hati. Seiring waktu, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan bahkan kanker hati.
Semakin dini penyakit perlemakan hati nonalkoholik ditemukan, akan semakin baik. Namun, penyakit ini cenderung tak menunjukkan gejala berarti pada tahap awal.
Gatal dan penyakit perlemakan hati agresif
Seperti dilansir Mayo Clinic, sebagian penderita penyakit perlemakan hati nonalkoholik bisa mengalami non-alcoholic steatohepatitis (NASH). NASH merupakan penyakit perlemakan hati yang lebih agresif dan ditandai dengan peradangan pada hati dan kerusakan sel hati.
Johns Hopkins Medicine mengungkapkan, salah satu gejala NASH adalah rasa gatal di kulit yang bertahan lama atau tak kunjung hilang atau bertahan lama. Beberapa gejala NASH lainnya adalah rasa lelah yang berat, lemah, penurunan berat badan, kulit atau mata menjadi kuning, dan pembuluh darah tampak seperti jaring laba-laba di kulit.
Ketika NASH sudah berkembang jadi sirosis, ada beberapa gejala yang juga bisa muncul. Gejala tersebut adalah retensi cairan, perdarahan internal, kehilangan otot, dan kebingungan.
"Seiring waktu, penderita sirosis bisa mengalami gagal hati dan membutuhkan transplantasi hati," kata Johns Hopkins Medicine.
Penyakit perlemakan hati
National Health Service (NHS) di Inggris mengungkapkan bahwa penyakit perlemakan hati terdiri dari empat stadium atau tingkatan. Yang pertama adalah steatosis di mana ada penumpukan lemak di sel-sel hati, tapi tak berbahaya.
Tahap berikutnya adalah NASH, bentuk penyakit hati yang lebih serius, ditandai dengan kondisi hati yang meradang. Tahap ketiga adalah fibrosis yang ditandai dengan peradangan persisten yang memicu timbulnya jaringan parut di sekitar hati, tetapi hati masih bisa berfungsi secara normal.