REPUBLIKAS.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat energi yang rendah merupakan masalah kesehatan yang cukup sering dialami pria, terutama yang ada di rentang usia muda. Pakar nutrisi klinis Rupali Datta menjelaskan penyebab utamanya, yakni karena porsi makan kurang atau pilihan makan yang salah sehingga nutrisinya tidak lengkap.
Datta mengatakan, sebagian besar pria yang kurang berenergi diketahui hanya mendapat sedikit asupan karbohidrat, jumlah protein yang rendah, namun tinggi lemak dan garam dengan nilai gizi rendah. Sebagian tidak cukup makan sebelum dan sesudah berolahraga karena takut menambah berat badan.
Ada pula yang tidak cukup berolahraga karena mengaku tak memiliki banyak waktu. Dehidrasi juga menjadi penyebab kelelahan, salah satunya karena bekerja di lingkungan yang suhunya menekan dorongan untuk minum sehingga tak kunjung haus.
"Status dehidrasi ringan antara satu sampai tiga persen memiliki dampak besar pada tingkat energi. Dehidrasi juga bisa memengaruhi suasana hati, serta kemampuan untuk berpikir jernih dan berkonsentrasi," ungkap Datta, dikutip dari laman NDTV Food, Selasa (27/9/2022).
Anggota Indian Dietetic Association itu menyebutkan pemicu lain yakni kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Tidur nyenyak dalam jumlah cukup penting guna memberi tubuh waktu perbaikan dan peremajaan, serta bermanfaat untuk kesehatan yang baik secara keseluruhan.
Penyebab kelelahan lainnya mungkin karena kondisi medis seperti anemia, gangguan tiroid, atau kadar testosteron rendah. Semua itu dapat diatasi oleh dokter melalui pengobatan, sekaligus upaya mandiri memperbaiki gaya hidup untuk mendukung pengobatan.
Solusi untuk mengatasi tingkat energi rendah pada pria menurut Datta adalah mengatur dengan cermat menu sehat untuk dikonsumsi setiap hari. Makan lebih banyak gandum utuh akan membantu, karena merupakan sumber magnesium, seng, vitamin B, zat besi, dan antioksidan yang diperlukan tubuh.
Bagi pria yang sedang dalam proses mencapai berat badan ideal, Datta mewanti-wanti pembatasan kalori harus dilakukan di bawah bimbingan ahli gizi. Diet ketat yang tidak sesuai akan membuat seseorang lelah dan malah tidak membantu mencapai tujuan kesehatan.
Makan buah-buahan bisa menjadi cara mengatasi level energi rendah. Buah akan menambah asupan vitamin, mineral, serat, dan gula alami. Begitu juga sayuran yang memberi energi dengan menyediakan banyak mineral seperti natrium kalium, zat besi, folat, magnesium, seng, juga vitamin A, B, dan C.
Saran lain dari Datta adalah berolahraga, sebab meningkatkan hormon seperti testosteron dan adrenalin, yang merupakan penambah energi alami. Olahraga juga meningkatkan detak jantung untuk suplai oksigen yang lebih baik ke sel untuk produksi energi lebih banyak.
Sebelum berolahraga, santaplah camilan yang merupakan kombinasi karbohidrat dan sedikit protein. Contohnya, campuran kacang dan buah, atau roti gandum dengan selai kacang untuk membantu berolahraga lebih efisien. Dua jam setelah berolahraga, santaplah makanan dengan nutrisi seimbang, termasuk protein.
Soal hidrasi tubuh, Datta memberikan pedoman mudah yakni minum air sebanyak 35 sampai 45 mililiter per kilogram berat badan setiap harinya. Terakhir, perbaikilah kualitas tidur. "Jika merasa kurang berenergi dan mengalami masalah konsentrasi, beristirahatlah, makan makanan bergizi, tidur, tetap terhidrasi, pertahankan olahraga ringan selama sepekan, kemudian mulai lagi. Tidak ada jalan pintas," ujar Datta.