Oleh karena itu, Prof Finer mengatakan penghitungan WHR telah dilibatkan dalam panduan untuk memeriksa dan mengelola kasus kegemukan serta obesitas. Namun, di sisi lain, Prof Finer juga menilai bahwa penghitungan WHR memiliki kekurangan.
"Karena penurunan berat badan yang sedang hanya menyebabkan sedikit perubahan angka (WHR), sehingga tak dapat merefleksikan perbaikan kesehatan yang dicapai melalui pengobatan obesitas," kata Prof Finer.
Prof Finer tak menampik bahwa risiko kematian merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Namun, bagi orang-orang yang hidup dengan obesitas, ada beragam hal lain yang bisa memengaruhi kualitas hidup mereka di samping distribusi penyimpanan lemak berlebih di dalam tubuh.
"Gejala sehari-hari seperti nyeri sendi, sesak napas, perubahan suasana hati, hingga stigma sangat berdampak pada kualitas hidup mereka," ujar Prof Finer.
Studi berbeda juga sempat menyoroti soal bentuk tubuh dan WHR dengan risiko kesehatan. Studi menemukan bahwa orang dengan WHR yang tinggi lebih berisiko untuk terkena kanker payudara ER-negatif. Ini merupakan jenis kanker payudara yang sulit diobati karena tak merespons terapi hormon.