Kamis 22 Sep 2022 02:51 WIB

Pandemi Berakhir? Covid-19 Diprediksi akan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di AS

Covid-19 diprediksi tetap masuk 10 besar penyebab kematian terbanyak di AS.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pencegahan Covid-19 (ilustrasi). Belakangan, masih ada sekitar 500 kasus kematian per hari akibat Covid-19 di AS.
Foto:

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, yaitu Tedros Adhanom Ghebreyesus. Pekan lalu, Ghebreyesus mengindikasikan bahwa akhir dari pandemi sudah di depan mata.

Akan tetapi, masih ada cukup banyak pula ahli yang berpendapat bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung. Dr Eric Toner dari John Hopkins Center for Health Security mengatakan pandemi Covid-19 baru bisa dikatakan berakhir bila jumlah kasus kematiannya sudah menurun secara signifikan dan setara dengan flu.

"Sekitar 20.000 per tahun," kata Dr Toner.

Dr Kavita Patel yang sempat menjadi penasihat di masa kepemimpinan Presiden AS Barack Obama juga menilai bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mendeklarasikan pandemi telah berakhir. Dr Patel juga menilai pernyataan Biden terkait pandemi sebagai sesuatu yang sedikit mengganggunya. Virus SARS-CoV-2 harus menjadi lebih mudah diprediksi terlebih dahulu sebelum pandemi dinyatakan berakhir.

"Kita akan memiliki pola yang reguler, seperti flu, sehingga kita bisa memprediksi waktu tertentu untuk penyakit ini, waktu tertentu untuk perawatan di rumah sakit," ujar Dr Patel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement