Selasa 20 Sep 2022 21:47 WIB

Jaga Kesehatan Jantung dengan Konsumsi Lemak Baik

Lemak baik merupakan lemak yang apabila dikonsumsi tidak memperberat kerja jantung.

Lemak baik. Jaga Kesehatan Jantung dengan Konsumsi Lemak Baik
Foto: Republika
Lemak baik. Jaga Kesehatan Jantung dengan Konsumsi Lemak Baik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani menganjurkan untuk mengonsumsi lemak baik atau lemak tidak jenuh untuk menjaga kesehatan jantung dan terhindar dari penyakit jantung.

"Kalau lemak-lemak yang baik itu dia akan terolah, kemudian di dalam tubuh juga tidak menimbulkan gangguan, tidak menimbulkan plak, dan dia juga justru meningkatkan kesehatan tubuh. Misalnya pada lemak yang ada di ikan laut yang tinggi omega-3, justru itu akan melindungi fungsi jantung," kata Fitri, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga

Fitri menjelaskan lemak baik atau lemak yang tidak jenuh merupakan lemak yang apabila dikonsumsi tidak memperberat kerja jantung. Sebaliknya, lemak jenuh menjadi musuh besar bagi kesehatan jantung.

"Kalau kita mengonsumsi lemak yang berada di tubuh hewan, makan jeroan, itu lemaknya lemak jenuh dan dia akan menyebabkan plak pada pembuluh darah, dan tentunya itu akan menjadi musuh yang besar bagi kesehatan jantung," katanya.

Fitri mengatakan sumber lemak bisa didapatkan dari lauk hewani dan lauk nabati. Pada nabati, misalnya, juga bisa didapatkan melalui proses pengolahan pada tempe ungkep namun tidak digoreng.

"Dengan cara itu lemak yang baik kita tetap dapat, sementara lemak yang tidak baiknya tidak dikonsumsi," katanya.

Menurut Fitri, konsumsi lemak jenuh seperti minyak goreng yang biasa digunakan dalam rumah tangga masih diperbolehkan, namun tidak dianjurkan menggunakan minyak goreng bekas. Kemudian, jumlah minyak tersebut juga diusahakan tidak banyak dan dibatasi, misalnya digunakan untuk menumis.

Selain sumber lemak yang baik, Fitri juga menekankan pentingnya menerapkan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan sumber-sumber lain seperti karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Jenis karbohidrat yang disarankan, yaitu karbohidrat kompleks seperti beras merah, sereal, dan roti gandum. Kemudian, sumber protein bisa didapatkan dari lauk hewani dan nabati.

"Yang dianjurkan untuk lauk hewani itu adalah ikan. Kalau mau ayam, sebaiknya ayam tanpa kulit. Kalau pun sesekali mau mengonsumsi daging merah atau daging sapi, itu dianjurkan yang tidak berlemak," ujarnya.

Selain itu, telur juga dianjurkan untuk tetap dikonsumsi namun dianjurkan maksimal dua butir dalam satu minggu jika dikonsumsi dengan bagian kuningnya. Di sisi lain, sumber protein dari nabati, kata Fitri, yang berasal dari kacang-kacangan justru lebih baik, misalnya kacang kedelai, tahu, tempe, kacang hijau, dan kacang merah.

"Lebih baik kita mencegah daripada harus mengobati, artinya kita sudah harus mulai menerapkan pola makan itu dengan gizi seimbang di mana kita mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, ayo makan sayur dan buah, tingkatkan konsumsi serat," kata Fitri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement