REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film Avatar mencapai kesuksesannya di bioskop ketika dirilis pada 2009. Sinema petualangan tersebut masih memegang posisi teratas film terlaris sepanjang masa di seluruh dunia, dengan pendapatan 2,84 miliar dolar AS (kini setara dengan Rp 42,53 triliun).
Kesuksesan Avatar merupakan kombinasi berbagai aspek film, sehingga jika ada satu bagian yang dirombak, hasil akhirnya belum tentu sama. Nyatanya, saat penggarapan film, pihak eksekutif studio meminta Cameron mengubah sejumlah hal, yang langsung ditolak dan memicu perdebatan.
Pada sesi wawancara dengan media, Cameron membahas "pertengkaran" dengan pejabat studio saat proses produksi Avatar. Sineas 68 tahun itu menyampaikan memang ada perselisihan tentang hal-hal tertentu, baik dari segi durasi maupun karakter fantasi yang ditampilkan dalam film.
"Misalnya, studio merasa film harus lebih pendek dan tidak ada terlalu banyak ikran yang juga disebut banshee oleh manusia. Nah, ternyata itulah yang paling disukai penonton, dari hasil exit polling dan pengumpulan data kami," ujar Cameron, dikutip dari laman Movieweb, Selasa (20/9).
Ikran atau banshee adalah makhluk mirip naga yang berasal dari Pandora dalam kisah Avatar. Makhluk-makhluk itu ditampilkan dalam beberapa adegan saat mereka melayang di langit dengan penunggangnya. Cameron tidak rela adegan tersebut dihilangkan.
"Dan itu adalah momen di mana saya bersikeras dan berkata, 'Tahukah Anda? Saya membuat Titanic. Bangunan tempat kita mengadakan rapat sekarang ini, kompleks baru setengah miliar dolar di lahan Anda? Titanic membayar untuk itu, jadi saya akan tetap melakukan ini'," kata Cameron.
Argumen itu tentunya sulit dibantah lagi. Akhirnya, pertaruhan studio terbayar saat Avatar rilis dan menjadi hit, ditambah lagi memecahkan rekor box office. Kisah itu diproyeksikan menjadi lima judul film, dengan angsuran kedua yakni Avatar: The Way of Water rilis 16 Desember 2022.
Kini, studio sepenuhnya siap untuk mempromosikan sekuel. Walaupun ada jeda 13 tahun antara sinema pertama dan kedua, agaknya penonton tetap menantikan film. Itu terbukti dari trailer film Avatar: The Way of Water yang disimak 148 juta kali hanya dalam 24 jam sejak diunggah.
Cameron menyadari adanya peningkatan proses kreatif untuk film kedua Avatar. Menurut dia, proses penyuntingannya sangat intens dan tim harus berjuang untuk setiap frame yang ada. Soal keputusan kreatif yang dibuat, Cameron sudah merasa cukup puas. "Kami menghabiskan banyak waktu dan energi untuk meningkatkan proses kreatif satu dekade. Saya pikir itu masih kompetitif dengan semua yang ada di luar sana," ujarnya.