Selasa 20 Sep 2022 09:44 WIB

Benarkah Covid-19 tak Lagi Dianggap Berbahaya Dibandingkan Flu? Ini Kata Tiga Ahli

Covid-19 dianggap tidak lagi berbahaya dibandingka flu masih menjadi perdebatan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Covid-19 dianggap tidak lagi berbahaya dibandingka flu masih menjadi perdebatan.
Foto:

Ashish Jha, koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih, setuju, terutama karena vaksin dan perawatan untuk Covid lebih baik daripada flu. "Jika Anda mendapatkan vaksin terbaru hari ini, peluang Anda untuk meninggal akibat Covid semakin langka dan tentu saja jauh lebih rendah daripada risiko Anda terkena masalah flu," kata Jha.

Tetapi Jha menekankan bahwa omicron sangat menular dan menginfeksi begitu banyak orang sehingga secara keseluruhan pada tingkat populasi menimbulkan ancaman yang jauh lebih besar bagi penduduk Amerika daripada flu, dan itu masih dapat menyebabkan jumlah kematian yang lebih besar.

Yang perlu digaris bawahi, Covid tetap jauh lebih mematikan bagi orang yang lebih tua dan sistem imun lemah, daripada orang yang lebih muda. Data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa dibandingkan dengan usia 18 hingga 29 tahun, orang berusia 65 hingga 74 tahun memiliki risiko kematian 60 kali lipat; mereka yang berusia 75 hingga 84 tahun memiliki risiko 140 kali lipat; dan mereka yang berusia 85 tahun ke atas memiliki risiko 330 kali lebih besar.

Beberapa ahli masih menunggu lebih banyak data yang menunjukkan tren yang jelas dalam penurunan angka kematian.

"Saya mungkin akan merasa lebih nyaman mengatakan Covid mirip dengan flu ketika kita benar-benar melihat pola yang menyerupai itu," kata Dr Jeremy Faust, seorang dokter darurat di Brigham and Women's Hospital di Boston dalam pembagian kebijakan kesehatan dan kesehatan masyarakat. 

Banyak juga yang mencontohkan bahwa Covid dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang, seperti long covid. "Bahkan orang dengan gejala ringan hingga sedang dari covid dapat berakhir dengan long covid. Itu tidak terjadi dengan influenza. Ini permainan yang sama sekali berbeda," jelas Fauci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement