Jumat 16 Sep 2022 08:42 WIB

Ahli Gizi: Kenaikan Berat Badan Jadi Masalah Populer Saat Pandemi

Jika ingin menurunkan berat badan dengan diet, pilih diet yang sesuai diri sendiri.

Masalah yang paling umum dialami oleh sebagian besar masyarakat adalah kenaikan berat badan karena berkurangnya aktivitas.
Foto: www.freepik.com
Masalah yang paling umum dialami oleh sebagian besar masyarakat adalah kenaikan berat badan karena berkurangnya aktivitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Gizi dr Christopher Andrian menjelaskan bahwa selama pandemi, masalah yang paling umum dialami oleh sebagian besar masyarakat adalah kenaikan berat badan karena berkurangnya aktivitas. Untuk menangani masalah tersebut, cara yang dapat menjadi solusi adalah dengan melakukan diet. 

"Pasti selama pandemi ini kita cenderung mengurangi aktivitas ya. Semua serba online, akses serba gampang, nomor satu komplikasi yang paling sering muncul adalah peningkatan berat badan. Jadi dari tahun 2020 sampai sekarang 2022 itu banyak sekali pasien yang ke saya 2 tahun ini naik 12 kilo bahkan 20 kilo," kata Christopher saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Peningkatan berat badan ini akan berimbas ke masalah kesehatan lainnya misalnya kolesterol yang naik hingga asam urat yang bermasalah. Karena itu, tak heran di masa pandemi ini banyak pasiennya yang mendapatkan hasil lab kurang memuaskan saat medical check up.

"Peningkatan berat badan, obesitas, memiliki komplikasi yang lain. Kolesterol jelek, asam urat bermasalah, makanya pasien-pasien yang GMCU terutama yang rutin ke medical check up pasti hasil labnya ikutan merah-merah. Itu banyak sekali sepanjang pandemi ini," jelasnya.

Untuk menangani masalah tersebut dengan diet, masyarakat diimbau untuk memahami arti diet yang sesungguhnya. Menurut Christopher, diet yang sehat dan jangka panjang adalah diet yang sesuai dengan diri sendiri.

"Sebenarnya kalau ditanya diet yang sehat itu apa, adalah bagaimana caranya kita supaya kita tahu pola makan yang sesuai sama kita itu apa supaya kita bisa long lasting. Bisa jangka panjang pola makannya. Jadi gak cuma short term. Misal mau diet karena mau turunin berat badan. Terus setelah turun mau apa" papar Christopher.

Selain itu, Christopher juga menekankan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pola diet yang dijalankan. Sebab, diet yang salah justru dapat memperburuk imunitas tubuh.

Christopher menjelaskan, pola menjalankan diet yang sehat adalah dengan berpegang pada empat pilar yakni nutrisi yang harus terpenuhi, tidur yang cukup dan berkualitas, mindfulness dengan menghindari stres, serta berolahraga yang rutin. "Selama pandemi ini saya selalu menekankan, kita harus hati-hati supaya imun kita baik. Karena banyak sekali diet populer sekarang yang justru malah jadi boomerang bagi diri sendiri. Yang tadinya mau sehat malah jadi bermasalah," ujar Christopher.

"Prinsipnya selama pandemi supaya tubuh tetap sehat, harus ingat empat pilar yaitu nutrisi, sleep atau tidur, olahraga dan terakhir mindfulness. Nah empat pilar ini berkaitan satu sama lain untuk membentuk imun yang baik," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement