REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat terbengkalai, produksi film dokumenter Pasukan Ramang resmi berlanjut. Pasukan Ramang akan mengusung kisah Ramang, sosok legenda sepak bola asal Sulawesi Selatan.
Film diproduksi oleh rumah kreatif Indonesia Sinema Persada, dengan menggandeng mitra komunitas suporter Gue PSM. Gue PSM merupakan pendukung tim Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) yang ada di Jabodetabek.
CEO Indonesia Sinema Persada, Ichwan Persada, menyampaikan bahwa inisiatif membuat film dokumenter tentang Ramang sudah tercetus sejak September 2013. Akan tetapi, ada sejumlah kendala yang membuat produksi sempat terhenti.
"Kami tahu sejak awal akan melalui perjalanan panjang dan tak mudah karena proyek ini akan menghabiskan banyak energi, waktu, dan biaya. Karenanya, kami bersyukur perjalanan ini bisa dilanjutkan kembali berkat dukungan penuh dari teman-teman Gue PSM," ujar Ichwan melalui pernyataan resminya, baru-baru ini.
Menurut Ichwan yang juga akan menjadi sutradara film, penting sekali bagi generasi muda terutama pencinta sepakbola untuk tahu siapa Ramang. Kisah Ramang pernah viral karena dimuat oleh fifa.com beberapa tahun lalu.
Kala itu, situs resmi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tersebut menerbitkan artikel Ramang, Indonesian Who Inspired '50s Meridian. Artikel mendapat respons luar biasa dari publik internasional.
Itu tepat terjadi pada peringatan 25 tahun meninggalnya Ramang. Kisah Ramang yang paling terkenal yakni ketika tim Indonesia yang dia perkuat berhasil menahan imbang Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne tahun 1956.
Pada September 2013, sesungguhnya pengambilan gambar sudah berjalan sekitar 30 persen. Syuting berlokasi di Makassar dan Barru (tempat kelahiran Ramang). Tim produksi mewawancarai sejumlah narasumber krusial.
Salah satunya adalah putra dari Ramang, Anwar Ramang. Ada pula Diza Rasyid Ali (penggiat sepakbola sekaligus pendiri Makassar Footbal School) dan Daeng Uki (legenda suporter PSM Makassar).
Hasil pengambilan gambar tersebut sudah disunting menjadi dua versi teaser berdurasi satu menit dan dipublikasikan ulang melalui kanal YouTube Indonesia Sinema Persada. Ichwan berencana momentum 35 tahun meninggalnya Ramang pada 26 September 2022 akan menjadi ajang memperkenalkan teaser dari pengambilan gambar terbaru yang dimulai bulan ini.
Rio Veriza dari komunitas suporter Gue PSM memberikan dukungan penuh untuk proyek tersebut. Menurut Rio, proyek film dokumenter Pasukan Ramang memiliki niat mulia untuk menyebarluaskan kisah Ramang.
"Kak Ichwan mengajak kami terlibat bisa jadi karena kesamaan visi dan kecintaan kami kepada PSM Makassar. Sedari awal Kak Ichwan juga tahu bahwa proyek ini akan bisa berlanjut kembali jika berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama dengan komunitas suporter PSM Makassar," kata pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu.