REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada tujuh aspek zoonosis yang bisa dipelajari. Karena dengan mempejari ilmu dan mengembangkan pengetahuan dapat mengurangi ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan.
Pertama, zoonosis adalah penyakit Infeksi yang ditularkan dari hewan , utamanya vertebrata ke manusia. Kedua, pathogen yang ditularkan dapat dalam bentuk virus, bakteri atau parasit.
Ketiga, penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan domestik, pertanian atau hewan liar, dan juga melalui makanan atau air. Dekatnya hubungan manusia dan hewan merupakan salah satu faktor.
Keempat, penyakit yang ditularkan dapat saja ringan tapi dapat juga berat dan menimbulkan Kematian. Beberapa contohnya yang ada di Indonesia antara lain adalah COVID-19, Flu Burung, Antrhrax, dan juga Rabies yang di tahun 2022 ini sudah menimbulkan lebih dari 10 kematian di Bali.
Kelima, di dunia diperkirakan 60 persen penyakit menular dan sampai 75 persen penyakit baru adalah bersifat zoonosis. Keenam, di dunia diperkirakan setiap tahunnya zoonosis mengakibatkan 2,5 milyar kejadian penyakit menular dan 2,7 juta kematian
"Ketujuh, penanganan utama zoonosis adalah melalui pendekatan One Health yang saya usulkan istilah bahasa Indonesianya sebagai “Kesehatan, satu bersama”, yaitu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu," ungkap Tjandra dalam keterangan, Jumat (2/9/2022).
Sebelumnya, dunia dilanda pandemi karena penyakit Covid-19. Hampir tiga tahun berlalu, pandemi belum juga dinyatakan usai.
Sekitar 608 juta kasus Covid-19 dilaporkan di seluruh dunia hingga saat ini. Sebanyak 6.496.426 orang meninggal dunia karena penyakit ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan Covid-19 disebabkan SARS-CoV-2, virus zoonotic. Akibatnya, penyakit ini bisa menular kepada manusia dan hewan.