Selain itu, Piprim melihat bahwa tak sedikit pula orang tua yang terlalu banyak memberikan karbohidrat dalam porsi makan anak. Makanan sarat karbohidrat dihidangkan hanya agar anak kenyang.
"Contoh di daerah nelayan, orang tuanya menangkap ikan tapi ikannya dijual, lalu dibelikan mi instan. Banyak anak dikasih nasi, lauknya mi, sambal goreng kentang, lalu susunya kental manis. Kan enggak ada proteinnya," kata Piprim.
Menurut Piprim, fenomena tersebut tidak mencerminkan masalah kekurangan bahan makanan melainkan ketidaktahuan. Untuk itu, ia mengatakan edukasi mengenai pentingnya protein hewani untuk kesehatan terutama dalam mencegah stunting pada anak harus terus digencarkan.
"Insya Allah saya optimistis kalau gerakan protein hewani ini sudah menyebar luas ke masyarakat dan anak-anak kita ini diberi nutrisi yang benar, cukupi pada saat MPASI, insya Allah anak-anak kita tidak stunting," ujarnya.