REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Psikolog di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat Tangerang Selatan Mahesti Pertiwi menyarankan ibu rumah tangga yang merasa kelelahan dan kewalahan sehingga tiba-tiba menangis tanpa sebab dan tidak fokus bekerja untuk mengambil jeda. Para ibu sebaiknya tidak menghindari perasaan tidak menentu tersebut.
"Pelan-pelan berjeda, terima saja dahulu perasaan tidak menentu tersebut, atau hal-hal yang tidak nyaman tersebut, karena jika didiamkan atau dihindari justru akan menambah ketidaknyamanan dalam diri," kata dia sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Kamis (1/9/2022).
Hal lain yang bisa dilakukan adalah menenangkan diri dengan menarik napas panjang beberapa kali kemudian merenungkan penyebab emosi dan sensasi fisik yang muncul, memilah asumsi dan fakta, serta mengidentifikasi hal yang bisa dikendalikan. "Setelah itu fokus pada apa yang bisa dikendalikan, semisal mengubah sudut pandang, atau bisa juga dengan berbagi dengan orang terdekat yang dipercaya," ujarnya.
Apabila langkah-langkah tersebut dirasa belum bisa mengatasi masalah, dia menyarankan untuk mencari bantuan ke psikolog atau psikiater. Mahesti menjelaskan, seorang individu bisa dikatakan sehat secara mental antara lain jika bisa memahami dan mengenali diri, memahami yang dipikirkan dan dirasakan, memahami kelebihan dan keterbatasan diri.
"Ciri-ciri individu bermental sehat itu adalah di mana ia bisa memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan, tidak kesulitan dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain, juga tetap bisa terus berkarya secara produktif, berkontribusi bagi orang lain, serta mampu mengelola stres maupun tekanan yang hadir dalam kehidupannya," jelasnya.
Dia mengemukakan, menjalankan peran sebagai seorang ibu tidak mudah, apalagi jika memiliki beban pekerjaan lain. Butuh proses untuk belajar menghadapinya.
"Banyak para ibu berpikir dan berkeinginan untuk bisa berbuat banyak pada semua peran, seperti menjadi seorang ibu, seorang istri, seorang anak, seorang wanita pribadi, dan juga ibu yang berkarya. Mereka pun terkadang lupa tentang kebutuhan dirinya sendiri. Ada perasaan bersalah saat mencoba memberikan waktu untuk diri sendiri," kata dia.
Oleh karena itu, Mahesti menyarankan para ibu membagi waktu untuk setiap peran, termasuk untuk diri sendiri. "Karena diri sendiri perlu juga diberi waktu bermakna," ujarnya.