REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan farmasi dan bioteknologi Moderna menuntut Pfizer dan BioNTech karena menggunakan teknologi mRNA dalam vaksin Covid-19 mereka. Kedua perusahaan tersebut diklaim meniru teknologi mRNA yang dikembangkan dan dipatenkan oleh Moderna sejak lama.
Gugatan pelanggaran paten ini telah diajukan oleh Moderna ke Pengadilan Negeri di Massachusetts, Amerika Serikat dan Pengadilan Daerah Dusseldorf di Jerman. Moderna mengklaim Pfizer dan BioNTech meniru teknologi mRNA milik Moderna tanpa izin.
Melalui gugatan ini, Moderna menekankan mereka tak berupaya untuk menarik vaksin Covid-19 milik Pfizer dan BioNTech, Comirnaty, dari pasar. Moderna juga tak memiliki tujuan untuk melarang penjualan Comirnaty di masa mendatang.
"Kami mengajukan tuntutan ini untuk melindungi platform teknologi inovatif mRNA yang kami rintis, kami buat dengan investasi miliaran dolar, dan kami patenkan sekitar satu dekade sebelum pandemi Covid-19," ungkap Chief Executive Moderna, Stephane Bancel, seperti dilansir ITV pada Sabtu (27/8/2022).
Platform teknologi mRNA milik Moderna mulai dikembangkan pada 2010. Teknologi mRNA inilah yang memungkinkan Moderna untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang aman dan efektif dalam waktu singkat, setelah pandemi Covid-19 melanda.
"Moderna juga menggunakan platform teknologi mRNA kami untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengobati dan mencegah penyakit menular seperti influenza dan HIV, juga penyakit autoimun, kardiovaskular, serta kanker yang langka," lanjut Moderna.
Pfizer dan BioNTech diyakini meniru penemuan Moderna ini secara tidak sah dan terus menggunakannya tanpa izin. Berdasarkan hal ini, Moderna menuntut Pfizer dan BioNTech untuk memberikan kompensasi kepada Moderna atas penggunaan vaksin Comirnaty di luar negara AMC 92.
Juru Bicara Pfizer mengungkapkan Pfizer dan BioNTech belum mengulas secara penuh keluhan yang disampaikan oleh Moderna. Sang juru bicara juga mengungkapkan mereka terkejut mendengar adanya proses hukum yang ditempuh oleh Moderna, mengingat vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech didasarkan pada teknologi mRNA milik BioNTech, lalu dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech secara bersama-sama.
"Kami tetap percaya diri dengan kekayaan intelektual kami yang menunjang vaksin Pfizer dan BioNTech, dan akan membela diri dengan sepenuh hati terhadap tuntutan yang diajukan," ujar juru bicara Pfizer.