Ahad 21 Aug 2022 20:03 WIB

Dokter: Cacar Monyet Sudah Sepantasnya Dikategorikan Penyakit Menular Seksual

Cacar monyet sejauh ini hanya disebut menular salah satunya lewat hubungan seksual.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet di rumah sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru, Selasa, 16 Agustus 2022. Kuba juga telah mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet dari turis yang datang dari Italia
Foto:

 

Ada 14.115 kasus monkeypox (orthopoxvirus) yang dikonfirmasi di AS pada Kamis (18/8/2022) sore. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa meskipun virus dapat ditularkan secara seksual, ini belum mencapai status infeksi menular seksual (IMS).

"(Wabah) saat ini telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah monkeypox adalah infeksi menular seksual (IMS). Monkeypox dapat lebih akurat digambarkan sebagai 'menular secara seksual.' Dengan kata lain, seks adalah salah satu cara penyebaran cacar monyet, tapi bukan satu-satunya cara," kata agensi tersebut, dikutip dari Fox News, Ahad (21/8/2022).

photo
Vaksin cacar monyet yang dipakai di AS. - (Republika)

 

Nama baru cacar monyet

Dalam wabah cacar monyet saat ini, menurut CDC, virus menyebar terutama melalui kontak dekat dengan seseorang yang menderita cacar monyet. Ini termasuk kontak dengan luka cacar monyet atau sekresi pernapasan melalui kontak antarkulit yang dekat dan berkelanjutan yang terjadi saat berhubungan seks.

Pejabat kesehatan masyarakat AS saat ini juga sedang berusaha memerangi stigma seputar nama penyakit dan populasi yang terkena dampak.

"Virus yang baru diidentifikasi, penyakit terkait, dan varian virus harus diberi nama dengan tujuan untuk menghindari pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis apa pun,"kata lembaga itu.

Senada, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sedang mencari nama pengganti monkeypox. Penamaan ini penting untuk menghindari diskriminasi.

"Praktik terbaik saat ini adalah bahwa virus yang baru diidentifikasi, penyakit terkait dan varian virus harus diberi nama dengan tujuan untuk menghindari menyebabkan pelanggaran terhadap budaya, sosial, nasional, regional, kelompok profesional atau etnis, dan meminimalkan dampak negatif apa pun pada perdagangan, perjalanan, pariwisata, atau kesejahteraan hewan," kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement