Kamis 11 Aug 2022 22:02 WIB

Bagaimana Kalau Anak Sampai Kena Cacar Monyet?

Anak-anak termasuk kelompok yang perlu penanganan khusus ketika kena cacar monyet.

Seorang pria di Spanyol kedapatan naik Metro Madrid dengan tubuh penuh ruam cacar monyet. Anak-anak lebih mungkin mengalami komplikasi saat terkena cacar monyet.
Foto:

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan hingga saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang terjangkit virus monkeypox. Hasil surveilans mendeteksi 17 orang berstatus sebagai suspek cacar monyet dan seluruhnya sudah dinyatakan negatif setelah menjalani tes laboratorium.

"Sebanyak 17 orang semua suspek, begitu PCR hasilnya negatif, sehingga statusnya menjadi discarded," ujarnya.

Saat ini, sudah ada sebanyak 1.100 laboratorium di Indonesia dengan 1.500 reagen yang sudah disebar. Syahril mengatakan, pemerintah sedang mencari vaksin sebagai cara menangkal keparahan penyakit akibat virus monkeypox.

photo
Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)

Cacar monyet di Inggris

Dilansir dari Express, Senin (30/5/2022), seorang anak termasuk di antara 20 kasus penyakit cacar monyet yang dikonfirmasi di Inggris. The Telegraph melaporkan bahwa anak tersebut sedang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) sebuah rumah sakit di London.

Menurut Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, mayoritas penderita cacar monyet lainnya mengalami gejala ringan. Tidak ada detail yang dibagikannya mengenai anak yang tengah dirawat tersebut.

Kepala penasihat medis untuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), dr Susan Hopkins, memperingatkan adanya penularan komunitas dengan kasus yang sebagian besar diidentifikasi pada individu gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seks dengan pria lain. Penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak fisik yang dekat, termasuk hubungan seksual.

"Kami mendeteksi lebih banyak kasus setiap hari, dan penularan komunitas itu terjadi di Inggris, sebagian besar berpusat di daerah perkotaan dan kami terutama melihatnya pada individu yang mengidentifikasi diri sebagai gay atau biseksual, atau pria lain yang berhubungan seks dengan sesama pria," kata dr Hopkins.

Ditanya mengapa kasus cacar monyet lebih sering ditemukan dalam demografi tersebut, dr Hopkins menilai, itu terkait dengan kontak dekat yang sering mereka lakukan.

"Kami akan merekomendasikan kepada siapa pun yang sering bergonta-ganti pasangan atau memiliki kontak erat dengan individu yang tidak dikenal untuk melapor jika mereka mengalami ruam," kata dr Hopkins.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement