Jumat 12 Aug 2022 04:00 WIB

Gejala Kolesterol Tinggi Dapat Menyerang di Malam Hari, Seperti Apa Rasanya?

Kolesterol tinggi dijuluki 'silent killer'.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur (Ilustrasi). Ketika penumpukan timbunan kolesterol menyempitkan arteri, hal itu dapat menyebabkan banyak gejala. Salah satunya ialah nyeri otot atau kram di kaki atau lengan hingga mengganggu tidur.
Foto: Needpix
Tidur (Ilustrasi). Ketika penumpukan timbunan kolesterol menyempitkan arteri, hal itu dapat menyebabkan banyak gejala. Salah satunya ialah nyeri otot atau kram di kaki atau lengan hingga mengganggu tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi sering dijuluki sebagai "pembunuh diam-diam" karena terus meningkatkan risiko penyakit jantung tanpa peringatan. Namun, gejala bisa muncul jika timbunan kolesterol menumpuk di arteri. Salah satu tanda dari proses ini dapat menyerang di malam hari.

Ketika penumpukan timbunan kolesterol menyempitkan arteri, hal itu dapat menyebabkan banyak gejala. Proses yang mengurangi aliran darah ke lengan atau kaki INI disebut penyakit arteri perifer (PAD).

Baca Juga

Banyak orang dengan PAD memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Namun, Beacon Health System memperingatkan beberapa orang mungkin mengalami nyeri otot atau kram di kaki atau lengan.

"Jika penyakit arteri perifer memburuk, rasa sakit dapat terjadi saat istirahat atau saat berbaring. Rasa sakit dapat mengganggu tidur," kata badan kesehatan itu, dilansir Express, Kamis (11/8/2022).

Menggantungkan kaki di tepi tempat tidur atau berjalan dapat mengurangi rasa sakit untuk sementara. Tanda-tanda lainnya ialah:

- rasa dingin pada tungkai atau kaki bagian bawah, terutama jika dibandingkan dengan sisi lainnya

- mati rasa atau kelemahan kaki

- tidak ada denyut nadi atau nadi lemah di tungkai atau kaki

- kram yang menyakitkan pada salah satu atau kedua otot pinggul, paha, atau betis setelah aktivitas tertentu, seperti berjalan atau menaiki tangga.

- kulit mengkilap di kaki

- perubahan warna kulit pada kaki

- pertumbuhan kuku kaki lebih lambat

- luka di jari kaki, kaki atau tungkai yang tidak kunjung sembuh

- nyeri saat menggunakan lengan, seperti nyeri dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lainnya

- disfungsi ereksi

- rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki.

Bagaimana mengatasinya? National Health Service (NHS) di Inggris menyarankan untuk menemui dokter jika mengalami nyeri kaki berulang saat berolahraga. Banyak orang secara keliru mengira ini hanya bagian dari bertambahnya usia, padahaal tidak ada alasan mengapa orang yang sehat harus mengalami sakit kaki.

Bagaimana PAD didiagnosis?

NHS mengatakan PAD biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter umum, dengan membandingkan tekanan darah di lengan dan pergelangan kaki. Dokter umum akan mencari gejala, seperti, kulit mengkilap, kuku kaki rapuh, rambut rontok di kaki, denyut nadi di kaki sangat lemah atau tidak terdeteksi, ulkus kaki.

"Dokter umum mungkin juga bertanya tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga Anda," ujar NHS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement