Frasa seperti "orang yang sedang menstruasi", "setengah populasi mereka", dan "orang yang sedang haid", dinilai tidak hanya menghapus kata "perempuan". Binning menyebut, perlakuan itu juga menganggap perempuan sebagai orang-orang yang tidak berarti.
"Kalimat itu harus dihapus! Hanya perempuan yang mengalami menstruasi. Titik," kata Binning.
CEO Social Change UK, Kelly Evans, mengatakan bahwa inklusivitas memang penting bagi semua orang dan merupakan inti dari apa yang dilakukannya. Pada saat mengembangkan kampanye Bloody Brilliant, ia bekerja dengan anak-anak muda di Wales, serta perawat sekolah dan profesional kesehatan lainnya.
"Bahasa yang digunakan konsisten dengan materi serupa, termasuk publikasi Pemerintah Welsh. Saat ini, banyak anak muda memilih untuk mengidentifikasi dirinya nonbiner, jadi kami ingin memastikan bahwa kami terhubung dengan setiap orang yang sedang menstruasi," ucap Evans.