Perbedaan juga bisa dilihat dari ruam atau bintil yang muncul. Cacar air biasanya memunculkan ruam dalam bentuk bintil yang tipis, rapuh, dan biasanya berisi cairan bening.
Sementara itu, cacar monyet biasanya memunculkan lesi yang kokoh, mendalam, dan seperti karet. Lesinya jauh lebih stabil dibandingkan lentingan cacar air.
"Lentingan cacar air bisa pecah dengan mudah, sedangkan lesi cacar monyet tidak," kata spesialis penyakit menular dan profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner MD.
Lesi cacar monyet juga cenderung berubah seiring waktu dan bisa mengalami umbilikasi. Artinya, lesi tersebut akan membentuk lekukan di tengah seperti kawah kecil.
Perbedaan lainnya adalah dari durasi penyakit. Lesi cacar air cenderung membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk sembuh, yaitu sekitar empat hingga tujuh hari. Sedangkan lesi cacar monyet biasanya membutuhkan waktu dua hingga empat pekan untuk sembuh.
Yang dilakukan bila muncul bintil cacar
Bila menemukan adanya ruam atau bintil cacar, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksakannya ke dokter. Mengingat cacar air dan cacar monyet sangat menular, sangat dianjurkan untuk menutup ruam atau bintil cacar dan menggunakan masker saat memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga : Jadi Sebenarnya, Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia atau Belum?