REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman yang satu ini dikenal berkontribusi terhadap obesitas, yang akhirnya menyebabkan kadar gula darah tinggi. Jika tidak terkontrol, mengonsumsi minuman ini bisa menyebabkan diabetes tipe 2.
Selain itu, minuman ini juga memicu tekanan darah tinggi (hipertensi) juga terlalu banyak kolesterol dalam darah. Minuman apa itu? Dia adalah minuman beralkohol.
Minuman ini cukup "populer", utamanya di kalangan anak muda perkotaan. Namun, jangan salah. Banyak dampak kesehatan yang bisa terjadi jika meminumnya.
Selain dampak yang tadi disebutkan di atas, minuman beralkohol dapat menyebabkan kenaikan berat badan dalam beberapa cara. Para ahli di BetterHealth menjelaskan, minuman beralkohol menghentikan tubuh Anda dari pembakaran lemak.
"Ini artinya tinggi kilojoule (kalori) dan bisa membuat Anda merasa lapar. Bahkan dapat menyebabkan pilihan makanan yang buruk," ujar pada ahli seperti dilansir laman Express, Rabu (3/8/2022).
Minuman beralkohol dapat berdampak langsung pada tekanan darah jika dikonsumsi secara berlebihan. DrinkAware menunjukkan, minuman beralkohol dapat memiliki efek jangka panjang yang serius pada tekanan darah. Minum beralkohol secara teratur di atas pedoman risiko rendah yang ditetapkan oleh National Health Society (NHS) yaitu 14 unit mingguan dapat menyebabkan hipertensi.
Mengurangi minuman beralkohol dianggap sebagai salah satu cara utama untuk membantu mengurangi pembacaan tekanan darah Anda. Alkohol dianggap sebagai beracun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Faktanya, konsumsi minuman beralkohol dikatakan berkontribusi pada tiga juta kematian setiap tahun secara global. Badan amal Heart UK menyebut, konsumsi alkohol juga dapat berdampak langsung pada kadar kolesterol. "Ketika Anda minum alkohol, itu dipecah dan dibangun kembali menjadi trigliserida dan kolesterol di hati," jelas badan amal itu.
Minum alkohol meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah Anda. Jumlah trigliserida yang berlebihan yang menumpuk di hati berkontribusi pada penyakit hati berlemak. Selain itu, kelebihan trigliserida di hati membuat organ tidak berfungsi pada tingkat optimal, yang berarti kolesterol berlebihan dalam darah tidak dapat dihilangkan.
Dengan demikian, kadar kolesterol dalam aliran darah terus meningkat sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan strok. Apakah serangan jantung atau strok terjadi tergantung pada tempat kolesterol menumpuk dan menghalangi aliran darah.
Minum alkohol juga dapat berkontribusi pada risiko kesehatan lainnya, seperti kanker. "Bukti baru seputar bahaya kesehatan dari minum secara teratur telah muncul dalam beberapa tahun terakhir," jelas NHS. Pernyataan sebelumnya bahwa beberapa tingkat alkohol baik untuk jantung pun telah direvisi.