Jumat 29 Jul 2022 15:13 WIB

Hadirkan Lima Pakar, RS Yarsi Gelar Simposium Farmakogenetik

Kehadiran ahli farmakoginetik ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat

Rumah Sakit Yarsi Jakarta menggelar simposium terkait Farmakogenetik. Simposium tersebut menghadirkan pembicara  5 orang pakar di bidangnya. Salah satunya adalah Prof. Jae-Gook Shin dari Department of Pharmacology dan Department of Clinical Pharmacology dari Korea Selatan.
Foto: a
Rumah Sakit Yarsi Jakarta menggelar simposium terkait Farmakogenetik. Simposium tersebut menghadirkan pembicara 5 orang pakar di bidangnya. Salah satunya adalah Prof. Jae-Gook Shin dari Department of Pharmacology dan Department of Clinical Pharmacology dari Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rumah Sakit Yarsi Jakarta menggelar simposium terkait Farmakogenetik. Simposium tersebut menghadirkan pembicara  5 orang pakar di bidangnya. Salah satunya adalah Prof. Jae-Gook Shin dari Department of Pharmacology dan Department of Clinical Pharmacology dari Korea Selatan. 

Jae-Gook Shin  merupakan salah satu profesor  dibindang farmakoginetik yang telah bekerja sama dengan RS Yarsi terkait pengembangan farmakoginetik. Simposium juga di isi  Prof. dr. Rika Yuliwulandari, M.Hlt.Sc., Ph.D., Sp.KKLP, yang merupakan pakar sekaligus pakar farmakoginetik yang dimiliki RS Yarsi.

Baca Juga

" Kehadiran ahli farmakoginetik ini tentunya akan memberikan manfaat besar kepada masyarakat Jakarta, dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk bisa mendapatkan pengobatan yang lebih spesifik dan akurat sesuai dengan genetik yang dimiliki," kata Direktur Utama RS YARSI dr. Mulyadi Muchtiar dalam keterangan tertulisnya Jumat (29/7/2022).

Kegiatan Symposium tersebut membahas  Farmakogenetik, juga disebut farmakogenomik, adalah studi tentang bagaimana gen memengaruhi respons tubuh terhadap obat-obatan tertentu . Gen adalah bagian dari DNA yang diturunkan dari orang tua. Dimana DNA ini akan membawa informasi yang menentukan sifat unik manusia, seperti tinggi, warna kulit, warna mata. Dimana selain itu DNA ternyata juga dapat memberikan informasi resiko penyakit yang kita dapat di kemudian hari dan juga menentukan bagaimana tubuh meresponse terhadap obat2an yang dikonsumsi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement