Kamis 28 Jul 2022 16:42 WIB

Pasien Ungkap Pengalaman Mengerikan Saat Kena Cacar Monyet

Pasien yang terkena cacar monyet bisa mengalami gejala yang cukup menyiksa.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Pasien cacar monyet mengungkap pengalaman mengerikan saat terkena penyakit tersebut. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pasien cacar monyet mengungkap pengalaman mengerikan saat terkena penyakit tersebut. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan semakin meluasnya penyebaran kasus cacar monyet di negara-negara non endemik, masih ada cukup banyak orang yang memandang remeh penyakit menular ini. Padahal, pasien yang terkena cacar monyet bisa mengalami gejala yang cukup menyiksa.

Salah satu di antara pasien tersebut adalah Lake Javan. Pasien yang berasal dari Amerika Serikat ini mengungkapkan, dia mengalami gejala yang cukup berat saat terkena cacar monyet.

Baca Juga

"Bila orang-orang berpikir bahwa cacar monyet adalah lelucon, sayangnya (cacar monyet) bukan lelucon," jelas Javan sambil mengunggah beberapa foto yang menunjukan kondisinya di Twitter, seperti dilansir Express, Rabu (27/7/2022).

Melalui akun pribadinya, @DatSexyGoose, Javan mengunggah dua foto. Salah satu foto tersebut menunjukkan foto jari telunjuk kanan dan kirinya. Salah satu jari telunjuk tersebut tampak memerah dan bengkak akibat lesi cacar monyet.

Di foto kedua, Javan mengunggah sebuah swafoto yang menampilkan seluruh wajahnya. Dalam foto tersebut, tampak ada dua lesi cacar monyet yang cukup besar dan bernanah pada bagian dagu dan bawah pipinya.

Meski dua foto tersebut sudah tampak cukup mengerikan, Javan mengungkapkan bahwa dia masih memiliki banyak lesi lain. Sebagian lesi tersebut berada di bagian dalam mulutnya, sedangkan sebagian lain berada di lengannya.

Javan mulai mengalami gejala pada Rabu pekan lalu. Kala itu, gejala pertama yang muncul adalah demam dan menggigil hebat. Gejala lain yang muncul kemudian adalah rasa lelah yang terus menerus dan sakit kepala seperti migrain.

"Serta nyeri pada tubuh," ujar Javan.

Keluhan lain yang dirasakan Javan adalah berkeringat secara berlebihan. Setelah itu, muncul lesi besar berisi nanah di area wajahnya serta di dalam mulutnya.

Menurut Javan, mulanya gejala-gejala tersebut hanya terasa menjijikan dan menyebalkan. Namun seiring dengan berjalannya penyakit, Javan mulai merasakan rasa sakit yang sangat hebat.

Setelah merasakan betapa menyiksanya gejala-gejala cacar monyet, Javan membuat unggahan di media sosial untuk meningkatkan kewaspadaan. Javan juga mengimbau orang-orang untuk melakukan vaksinasi agar tak mengalami apa yang dia rasakan.

"Bila saya memiliki waktu untuk mendapatkan vaksin sebelum ini terjadi, saya 100 persen akan terhindar dari semua rasa sakit yang mungkin meninggalkan bekas ini," ujar Javan.

Tidak seperti Covid-19 di awal pandemi yang tak memiliki vaksin, cacar monyet bisa dicegah lewat pemberian vaksin smallpox atau cacar. Saat ini, banyak negara-negara yang terdampak dengan cacar monyet mulai menyalurkan kembali vaksin cacar pada kelompok berisiko. Karena keterbatasan pasokan, tiap orang hanya akan menerima satu dosis vaksin cacar.

Salah satu negara yang telah menggulirkan vaksin cacar adalah Inggris. Vaksin ini ditujukan untuk kelompok berisiko seperti gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria, dan tenaga kesehatan.

Inggris merupakan salah satu negara non endemik yang memiliki kasus cacar monyet cukup tinggi. Pekan ini misalnya, ada 2.367 kasus cacar monyet yang terdeteksi di Inggris, di mana 98 persennya mengenai pria dari kelompok LGBTQ+ yang aktif secara seksual. Dari seluruh kasus tersebut, sebanyak 2.115 kasus berasal dari London.

National Health Service mengatakan, ada beberapa gejala cacar monyet yang patut diwaspadai. Gejala-gejala tersebut antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar, menggigil, dan kelelahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement