Rabu 27 Jul 2022 05:18 WIB

Banyak Petugas Kesehatan tak Pahami Gejala Awal Masalah Gizi Balita

Penyebab utama terjadinya weight faltering adalah kurangnya asupan ASI.

Bayi gizi buruk (Ilustrasi)
Foto: Youtube
Bayi gizi buruk (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan dr Erna Mulati mengatakan masih banyak kader dan petugas kesehatan yang tidak memahami gejala awal masalah gizi pada balita. "Hal yang jadi masalah adalah baik kader maupun petugas kesehatan itu tidak memahami terkait dengan weight faltering ini," kata Erna dalam webinar bertajuk "Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Bagi Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Indonesia" yang diikuti di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Erna mengatakan weight faltering adalah pertumbuhan yang tidak adekuat atau ketidakmampuan untuk mempertahankan pertumbuhan. Pihaknya menambahkan kondisi tersebut merupakan tanda awal kekurangan gizi. "Itu adalah tanda awal kekurangan gizi dan harus dicari penyebabnya dan di-tatalaksana segera," katanya.

Baca Juga

Dia menjelaskan penyebab utama terjadinya weight faltering adalah kurangnya asupan ASI."Dari studi di 54 negara, weight faltering itu sudah terjadi pada saat anak berusia sekitar tiga sampai empat bulan yang dikarenakan kemungkinan besar asupan ASI-nya tidak adekuat," katanya.

Selain itu kasus serupa dapat terjadi pada balita yang lebih dewasa akibat tidak mendapatkan MPASI yang adekuat. Oleh karena itu Erna meminta kepada semua pihak agar memeriksakan balita yang mengalami gejala weight faltering ke puskesmas.

"Hal yang harus disadari oleh semua, baik orang tua, kader dan juga tenaga kesehatan adalah bagaimana agar weight faltering ini ditemukan sedini mungkin dan dilakukan rujukan ke puskesmas," katanya.

Dia menambahkan posyandu bisa berperan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Namun untuk penanganan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan di puskesmas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement