Selasa 26 Jul 2022 00:30 WIB

3 Gejala Berat Cacar Monyet Muncul Setelah WHO Tetapkan Jadi Darurat Kesehatan Global

Lebih dari 16 ribu kasus cacar monyet tersebar di berbagai negara.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo.  Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Penyakit ini belakangan saat ini memang ditemukan pada kelompok pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria. Akan tetapi, cacar monyet tak hanya eksklusif ditemukan pada kelompok ini saja.
Foto:

Menurut Orkin, tiga gejala baru, yaitu luka pada mulut, luka pada mukosa anal, dan lesi tunggal bisa muncul dalam kondisi yang berat. Bila hal ini terjadi, pasien bahkan bisa membutuhkan layanan rawat inap di rumah sakit.

"Jadi, penting untuk menegakkan diagnosis (yang tepat)," ungkap Orkin.

Meski memiliki kemiripan gejala dengan infeksi menular seksual, konsultan dokter di bidang kesehatan seksual Dr John Thornhill menekankan bahwa cacar monyet bukan penyakit infeksi menular seksual. Sebab, cacar monyet bisa ditularkan melalui berbagai bentuk kontak fisik, bukan hanya lewat kontak seksual.

 

photo
Asal usul cacar monyet. - (Republika)

Faktanya, saat ini kebanyakan kasus cacar monyet memang ditemukan pada kelompok pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria. Akan tetapi, cacar monyet tak hanya eksklusif ditemukan pada kelompok ini saja.

Semua orang bisa memiliki peluang tertular cacar monyet bila berkontak erat dengan penderita. Tim peneliti juga menemukan keberadaan virus penyebab cacar monyet, monkeypox, di sebagian besar sampel mani dari para pasien. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut terhadap temuan ini untuk bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Salah satu upaya untuk mengendalikan wabah cacar monyet yang ada saat ini adalah lewat vaksinasi. Salah satu negara yang sudah memulai program vaksinasi untuk wabah cacar monyet adalah Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement