Senin 25 Jul 2022 17:13 WIB

Peneliti Sebut Wabah Cacar Monyet Didorong oleh Seks di Antara Pria

Kasus cacar monyet meningkat menjadi hampir 16.000 kasus di seluruh dunia.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. Selama lesi masih ada, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakitnya.
Foto:

Sementara di Amerika Serikat, kasus monkeypox yang dikonfirmasi telah meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, menjadi 2.593 pada pekan lalu. Para ahli penyakit menular khawatir bahwa virus tersebut akan menjadi endemik di AS dan di seluruh dunia. Pemerintahan Biden telah menjadi sasaran kritik keras oleh para aktivis dan komunitas kesehatan masyarakat bahwa lembaga kesehatannya gagal bertindak cukup cepat untuk membendung wabah. 

Peningkatan tajam baru-baru ini dalam diagnosis cacar monyet AS dapat didorong sebagian oleh peningkatan pengujian, terutama setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit membawa lima perusahaan pengujian komersial selama dua pekan terakhir.

Pakar kesehatan masyarakat juga berteori bahwa pertemuan besar LGBTQ Pride pada bulan Juni mungkin telah memfasilitasi penularan virus. Mengingat masa inkubasi infeksi, masyarakat sekarang mungkin melihat efek hilir yang dihasilkan dari hubungan seksual pada akhir Juni dan awal Juli.

Untuk studi baru, konsorsium sejumlah peneliti mengumpulkan data pada 528 kasus cacar monyet yang didiagnosis antara 27 April dan 24 Juni di 43 lokasi di 16 negara. Kasus-kasus ini termasuk 84 orang (16 persen) di Amerika dan 444 (84 persen) di Eropa, Israel dan Australia.

 

Semua kasus terjadi di antara laki-laki, termasuk satu laki-laki transgender, 98 persen di antaranya diidentifikasi sebagai gay atau biseksual. Temuan demografis yang mencolok ini sesuai dengan data tentang wabah dari seluruh dunia, seperti laporan terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris yang menemukan bahwa dari 699 kasus cacar monyet yang informasinya tersedia, 97 persen adalah gay, biseksual atau laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement