Sementara, gatal alergi yang juga biasa disebut biduran atau kaligata dapat terjadi pada semua kelompok usia. Bahkan, sekitar 15-20 persen populasi pernah mengalami gatal alergi atau urtikaria selama hidupnya.
Gatal alergi atau urtikaria ditandai dengan munculnya ruam. Ketika kumat, urtikaria akan disertai dengan bentol, rasa gatal, atau rasa panas di kulit.
"Menghindari alergen merupakan penanganan terbaik untuk mengatasi alergi," kata Zullies.
Meski demikian, sering kali penderita alergi berada di situasi yang tidak memungkinkan untuk menghindari pemicu alergi. Misalnya, pelaku perjalanan yang memiliki alergi debu, tetapi harus mengunjungi daerah yang penuh debu.
Jika sudah begitu, solusinya adalah melakoni swamedikasi atau upaya pengobatan yang dilakukan secara mandiri untuk mengobati gejala penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pengidap alergi bisa mengonsumsi obat antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk.
Menurut Zullies, alergi memang bukan penyakit berbahaya dan mematikan, tetapi sangat mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Alergi sangat membatasi kegiatan seperti berkebun atau bersih-bersih rumah.
"Alergi bisa terus-menerus terjadi dan harus diredakan," ucap Zullies pada webinar #RedakanAlergimuBestie besutan Bayer.