REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menandatangani izin vaksin Covid-19 Novavax sebagai seri utama untuk orang dewasa pada Selasa (19/7). Jenama itu bisa menjadi opsi bagi orang-orang yang belum menjalani vaksinasi Covid-19.
Komite penasihat independen CDC memberikan suara bulat untuk rekomendasi vaksin tersebut setelah meninjau keamanan dan efektivitas suntikan selama pertemuan publik yang berlangsung berjam-jam. Vaksin segera tersedia di AS untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
Direktur CDC Rochelle Walensky mendukung rekomendasi tersebut pada Selasa malam, yang merupakan langkah terakhir dalam proses otorisasi AS. Dalam sebuah pernyataan, CDC mengatakan vaksin akan tersedia untuk masyarakat umum dalam beberapa pekan mendatang.
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, pemerintahan Biden sejauh ini telah mengamankan 3,2 juta dosis vaksin Novavax. Persetujuan CDC menyelesaikan perjalanan dua tahun untuk izin Novavax, salah satu jenama peserta awal dalam "kompetisi" penyediaan vaksin Covid-19.
Novavax diproduksi perusahaan biotek kecil asal Maryland yang menerima dana miliaran dolar pembayar pajak dari Operation Warp Speed. Akan tetapi, jenama berjuang untuk mendapatkan basis manufakturnya lantas akhirnya tertinggal dari Pfizer dan Moderna.
Masuknya vaksin Novavax di AS nantinya terjadi pada saat lebih dari tiga perempat orang dewasa (77 persen) di negara tersebut sudah mendapat vaksinasi penuh dari jenama lain. Mayoritas mendapat vaksin jenama Pfizer dan Moderna, sedangkan lainnya mendapat Johnson & Johnson.
Saat ini, diperkirakan ada 26 juta hingga 37 juta orang dewasa di AS yang masih belum mendapat vaksinasi Covid-19. Mereka bisa memilih sejumlah vaksin yang tersedia, namun belum jelas berapa banyak dari orang-orang itu yang akan memilih untuk menggunakan vaksin Novavax.
"Populasi target utama untuk Novavax adalah 10 persen hingga 13 persen dari mereka yang belum divaksinasi," kata anggota komite vaksin CDC dan kepala petugas medis di Watts HealthCare Corporation di Los Angeles, Oliver Brooks, dikutip dari laman CNBC, Jumat (22/7/2022).
Suntikan Novavax diklaim 90 persen efektif mencegah Covid-19 secara keseluruhan dan 100 persen efektif mencegah kasus parah ketika varian alfa tengah dominan. Itu dibuktikan lewat data uji klinis, namun belum ada publikasi data tentang efektivitas vaksin di dunia nyata, baik terhadap omicron dan subvariannya.
Vaksin Novavax dianggap menghasilkan respons imun yang kuat terhadap omicron dan subvariannya, yang menunjukkan bahwa vaksin efektif melawan varian tersebut. Itu disimpulkan dari data respons kekebalan perusahaan terhadap omicron yang membuat anggota komite vaksin Food and Drug Administration (FDA) terkesan bulan lalu.
Dalam lembar fakta untuk penyedia layanan kesehatan, FDA tetap memberi peringatan bahwa vaksin Novavax juga punya risiko, yakni memicu peradangan jantung yang disebut miokarditis. Pejabat FDA menandai empat kasus miokarditis dan perikarditis (pembengkakan di membran yang mengelilingi jantung) dari uji klinis Novavax pada pria muda berusia 16 hingga 28 tahun.
Suntikan Pfizer dan Moderna juga menimbulkan peningkatan risiko miokarditis untuk remaja laki-laki dan pria muda setelah dosis kedua. CDC telah menemukan bahwa infeksi Covid-19 membawa risiko peradangan jantung yang lebih besar daripada vaksin Pfizer atau Moderna. Miokarditis biasanya disebabkan oleh infeksi virus.