REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi dikenal sebagai kondisi yang sangat jarang memunculkan gejala. Meski begitu, ada beberapa tanda dan perubahan pada tubuh yang bisa dicurigai berkaitan dengan kolesterol tinggi. Salah satunya adalah perubahan pada konsistensi feses.
Pendiri The Gut Co, Sas Parsad, mengungkapkan bahwa konsistensi feses yang lunak atau loose stools bisa berkaitan dengan kolesterol tinggi. Alasannya, feses yang lunak bisa disebabkan oleh batu empedu.
"(Batu empedu) terbentuk bila ada kelebihan kolesterol dan empedu di dalam kantong empedu," jelas Parsad, seperti dilansir Express, Sabtu (9/7/2022).
Bila dibiarkan, Parsad mengatakan kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, yaitu gallbladder attack atau serangan kantong empedu. Serangan ini terjadi ketika batu empedu menyumbat saluran empedu.
"Serangan kantong empedu bisa menyebabkan diare kronis," ujar Parsad.
Diare yang terjadi secara kronis atau dalam jangka panjang bisa memicu timbulnya dehidrasi. Dehidrasi ini bisa mencapai tingkat yang membahayakan bila diare kronis tak dipantau dan diobati.
"Biasanya, serangan kantong empedu akan mereda setelah beberapa jam, namun bila serangannya terus berlanjut, itu akan memicu komplikasi di mana perhatian medis dibutuhkan dengan segera," pungkas Parsad.
Akan tetapi, National Health Service (NHS) mengungkapkan bahwa kolesterol tinggi umumnya tak menunjukkan banyak tanda peringatan. Hal ini justru lebih berbahaya karena kolesterol tinggi yang tak dikelola bisa memicu penumpukan plak di arteri. Penumpukan plak ini dapat memicu terjadinya kondisi yang lebih serius tanpa ada peringatan sebelumnya.
Meski jarang bergejala, kadar kolesterol bisa diketahui dengan melakukan tes darah yang sederhana. Bahkan, sudah ada banyak alat yang memungkinkan setiap orang untuk memeriksa kadar kolesterol mereka di rumah.
"Untuk membantu mencegah terbentuknya batu empedu, penting untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh," lanjut Parsad.