Ketua tim peneliti dari Baylot University Medical Center, Dr Liza Johannesson, mengungkapkan bahwa prosedur transplantasi rahim ini berpotensi bisa membantu banyak perempuan di Amerika Serikat. Hingga saat ini, diketahui sudah ada lebih dari 100 prosedur transplantasi rahim yang dilakukan di dunia.
"Secara de facto, transplantasi rahim adalah terapi kesuburan," ungkap peneliti lainnya Dr Giuliano Testa.
Meski berpotensi menjanjikan, biaya yang cukup besar mungkin akan menjadi kendala. Perusahaan-perusahaan asuransi pun belum tentu bisa menutupi biaya tersebut.
"Cakupan asuransi untuk transplantasi rahim merupakan bagian dari diskusi yang lebih besar, melibatkan cakupan (pembiayaan) untuk layanan kesuburan secara umum," ujar Dr Johannesson.