Jumat 01 Jul 2022 15:41 WIB

Punya Banyak Kebiasaan Unik Sebelum-Saat Bertanding, Petenis Rafael Nadal Idap OCD?

Rafael Nadal sempat lama tak bertanding akibat sindrom Muller-Weiss.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Petenis Spanyol Rafael Nadal menghadiri sesi latihan jelang Kejuaraan Wimbledon 2022 di All England Lawn Tennis and Croquet Club, Wimbledon, Inggris di London, Jumat, 24 Juni 2022. Nadal diduga mengidap obsessive-compulsive disorder (OCD) karena kerap melakukan sejumlah kebiasaan khas sebelum dan saat pertandingan.
Foto:

Menurut sebagian orang, kecenderungan Nadal untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut mungkin berkaitan dengan OCD. Namun, Nadal menampik hal tersebut. Nadal mengatakan dia masih bisa mengendalikan diri dan bisa menghentikan kebiasaan tersebut kalau dia mau.

"Dia mengungkapkan kepada saya bahwa dia bisa menghentikannya, dan saya katakan kepadanya untuk menghentikan itu. Kebiasaan itu tidak memengaruhi permainannya," jelas pelatih Nadal, Tony.

Menurut National Health Service (NHS) di Inggris, OCD merupakan kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki pemikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki ketakutan obsesif akan dirampok akan merasa perlu mengecek semua jendela dan pintu rumah mereka beberapa kali sebelum keluar dari rumah.

Sebagian orang mungkin merasa kondisi ini tak memberikan dampak besar bagi kehidupan mereka. Namun, bagi sebagian penderita OCD lainnya, kondisi ini bisa membuat kehidupan mereka cukup terganggu.

Perawatan utama yang direkomendasikan oleh NHS untuk OCD adalah:

* Terapi psikologis: biasanya terapi perilaku kognitif (CBT), yang membantu penderita menghadapi ketakutan dan pikiran obsesif tanpa "memperbaikinya" melalui kompulsi.

* Obat: biasanya sejenis obat antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), yang dapat membantu dengan mengubah keseimbangan bahan kimia di otak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement