REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 kembali meningkat, termasuk di Inggris. Akan tetapi, tidak sedikit yang melaporkan gejala berbeda dibandingkan tanda umum yang sejak awal diperingatkan WHO.
Sekarang orang mungkin mencoba menentukan apakah gejala baru mereka mengarah ke infeksi SARS-CoV-2 atau sesuatu yang lain. Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggrismelaporkan bahwa satu dari 20 orang terinfeksi virus corona pada pekan menjelang 17 Juni.
Menurut data pemerintah, kasus Covid-19 telah meningkat 31,6 persen dalam pekan yang berakhir pada 23 Juni. Kabar baiknya, seseorang dapat mengidentifikasi tanda-tandanya, termasuk melalui gejala "awal" yang dirasakan.
Berikut gejala "mayoritas" yang tercatat di 82 persen kontributor aplikasi ZOE. Dari latihan yang intens hingga jadwal kerja padat, mungkin ada banyak pemicu kelelahan. Namun, menurut laporan ZOE, kelelahan juga merupakan gejala Covid-19 yang "kurang dikenal".
Faktanya, aplikasi kesehatan itu menyatakan bahwa 82 persen kontributornya mengalami gejala "awal" tersebut. Kelelahan juga telah dipilih sebagai gejala Covid-19 yang "lebih umum" dibandingkan dengan tiga gejala umum lainnya, yaknidemam, batuk dan kehilangan atau perubahan indra penciuman dan pengecap.
Sementara kelelahan bisa menjadi masalah umum bagi banyak orang, rasanya ketika terkait Covid-19 tidak "sama". ZOE menjelaskan kelelahan pada Covid-19 tidak sama dengan perasaan lelah atau mengantuk yang normal.
"Ini adalah jenis kelelahan ekstrem atau perasaan yang hilang, tapi tetap ada meski sudah beristirahat atau tidur nyenyak," kata aplikasi ZOE, seperti dikutip dari Express.co.uk, Kamis (30/6/2022).