Kamis 30 Jun 2022 14:05 WIB

Banyak Gerak Saat Kecil Bisa Perkuat Ketajaman Berpikir di Usia Dewasa

Bugar saat masa kanak-kanak, kecepatan memproses informasi lebih tinggi saat dewasa.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak-anak bermain di Taman Sambas Asri, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022). Aktif bergerak saat masa kanak-kanak ternyata dapat pertajam kemampuan berpikir saat dewasa.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anak-anak bermain di Taman Sambas Asri, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022). Aktif bergerak saat masa kanak-kanak ternyata dapat pertajam kemampuan berpikir saat dewasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rutin melakukan aktivitas fisik tak hanya membawa manfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental anak. Anak yang sering bergerak aktif cenderung memiliki pikiran yang tajam selama beberapa puluh tahun.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru dalam Journal of Science and Medicine in Sport. Studi yang dimulai pada 1985 ini melibatkan sebanyak 1.200 partisipan di Australia dan berlangsung selama 30 tahun. Di awal studi, usia para partisipan berkisar di antara 7-15 tahun.

Baca Juga

Di awal studi, para partisipan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mengukur kebugaran paru dan jantung, kekuatan, dan ketahanan para partisipan. Tim peneliti juga melakukan pengukuran rasio dada dan pinggul para partisipan.

Setelah 30 tahun berlalu, tim peneliti menemukan adanya korelasi antara kondisi kebugaran serta radio pinggang dan pinggul di masa kanak-kanak dengan kemampuan berpikir ketika dewasa. Individu dengan tingkat kebugaran yang tinggi dan rasio pinggang-pinggul yang rendah di masa kanak-kanak cenderung menunjukkan kemampuan berpikir yang lebih baik.

Di samping itu, tim peneliti juga mendapatkan temuan yang cukup mengejutkan. Tim peneliti mengungkapkan bahwa tubuh yang bugar pada saat anak-anak berkaitan dengan skor yang lebih tinggi pada kecepatan memproses informasi dan atensi. Akan tetapi, kondisi kebugaran tubuh di masa kecil tak memiliki dampak pada daya ingat.

"Ini mungkin dikarenakan fungsi kognitif terkait kecepatan memproses dan atensi mulai menurun di usia paruh baya, sedangkan daya ingat secara umum baru mulai menurun nanti (pada usia yang lebih tua)," jelas peneliti Michele Callisaya PhD dari National Centre for Healthy Ageing di Peninsula Health dan Monash University, seperti dilansir WebMD, Rabu (29/6/2022).

Temuan ini kembali menyoroti pentingnya berolahraga bagi kesehatan. Dan untuk mendapatkan manfaat kesehatan paling optimal, olahraga perlu mulai dibiasakan sejak masa kanak-kanak. Kebiasaan baik seperti olahraga yang dibiasakan sejak kecil juga cenderung akan terus menetap hingga dewasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement