Setelah lima pekan berlalu, para partisipan yang mengonsumsi satu alpukat setiap hari memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan kadar kolesterol LDL yang mereka miliki di awal studi. Kadar kolesterol LDL mereka juga lebih rendah dibandingkan dengan partisipan lain. Konsumsi alpukat juga membuat kadar lutein, yaitu sejenis antioksidan, pada para partisipan menjadi lebih besar.
"Kami bisa membuktikan bahwa ketika orang-orang menggabungkan satu alpukat satu hari ke dalam pola makan mereka, mereka memiliki partikel LDL yang lebih rendah dibandingkan sebelum (melakukan kebiasaan itu)," jelas Prof Kris-Etherton.
National Health Service mengungkapkan bahwa kolesterol tinggi bisa memicu beberapa masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan strok. Kadar kolesterol yang tinggi biasanya dipicu oleh beberapa faktor, seperti konsumsi makanan berlemak, tidak olahraga, kegemukan, merokok, dan konsumsi alkohol. Kolesterol tinggi juga bisa dipicu oleh faktor keturunan.
Kadar kolesterol bisa dikelola dengan cara menerapkan pola makan yang sehat dan berolahraga rutin. Beberapa makanan yang baik dikonsumsi adalah ikan berminyak, nasi merah, kacang-kacangan, hingga buah dan sayur. Sedangkan olahraga sebaiknya dilakukan minimal 150 menit per pekan. Di samping perubahan gaya hidup, sebagian orang juga akan membutuhkan obat-obatan.