REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus diabetes pada anak semakin meningkat. Hal itu salah satunya dipicu oleh kelebihan berat badan atau obesitas.
Diabetes UK menyatakan tingkat obesitas di antara anak-anak telah menyebabkan peningkatan yang mengkhawatirkan untuk diabetes tipe 2. Hal itu juga dikhawatirkan berdampak terhadap krisis biaya hidup di tahun-tahun mendatang.
Data dari NHS Digital menunjukkan bahwa hampir satu dari tujuh anak mulai mengalami obesitas di sekolah dasar, meningkat hampir 50 persen hanya dalam setahun. Lebih dari seperempat mengalami obesitas pada saat mereka menyelesaikan sekolah dasar.
“Tingginya tingkat obesitas dikombinasikan dengan tekanan pada keuangan pribadi menciptakan "puncak sempurna yang berisiko membahayakan kesehatan kaum muda", lapor Diabetes UK, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (17/6/2022).
Permintaan untuk perawatan anak-anak dengan diabetes tipe 2 di unit diabetes pediatrik di Inggris dan Wales telah meningkat lebih dari 50 persen dalam lima tahun terakhir, menurut analisis Diabetes UK. Sebanyak 973 anak dengan diabetes tipe 2 dirawat di PDU pada 2020-21, naik dari 621 pada 2015-2016.
PDU merekrut tim spesialis untuk merawat anak-anak dengan diabetes tipe 2, mencakup konsultan, perawat, dan ahli gizi. Tim biasanya bekerja di lingkungan rumah sakit, di mana seorang anak dapat menghadiri janji temu sebagai pasien rawat jalan daripada terlihat di operasi dokter umum mereka. Statistik sebelumnya telah menunjukkan bahwa di Inggris saja, sekitar 1.600 anak telah didiagnosis dengan diabetes tipe 2.
Diabetes UK mengatakan anak-anak di bagian paling miskin di Inggris dan Wales "secara tidak proporsional terpengaruh" oleh penyakit ini. Sebanyak empat dari 10 anak-anak dan orang muda dengan diabetes tipe 2 tinggal di daerah termiskin, dibandingkan dengan hanya satu dari 19 dari yang terkaya. Ini mirip dengan data untuk prevalensi obesitas anak.
Kepala Eksekutif Diabetes UK Chris Askew sangat prihatin bahwa lonjakan obesitas pada masa kanak-kanak ini akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar pada anak-anak dengan diabetes tipe 2 di tahun-tahun mendatang. Hal itu jadi sebuah krisis yang dipicu oleh ketidaksetaraan kesehatan yang sudah berlangsung lama dan lebih buruk bagi dampak krisis biaya hidup.
“Pemerintah perlu sepenuhnya memikirkan kembali komitmennya terhadap kesehatan anak,” kata Askew.
Upaya itu harus dimulai dengan segera membalikkan keputusan untuk mundur dari komitmen strategi obesitas dan melangkah lebih jauh lagi. Jumlah anak-anak yang sekarang hidup dengan obesitas, dan jumlah yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 tampak melonjak.
“Dengan kondisi sangat mengkhawatirkan ini, kita menghadapi badai yang sempurna, yang berisiko membahayakan kesehatan kaum muda,” tambah dia.