REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker bisa memunculkan gejala dan tanda peringatan yang sangat beragam, bahkan mencapai lebih dari 200 macam. Sebagian dari tanda peringatan ini bisa terlihat di wajah.
Salah satu jenis kanker yang dapat memunculkan gejala di area wajah adalah kanker paru. Kemunculan gejala kanker paru di area wajah ini sering kali tak begitu diperhatikan.
"Sebagian pasien dengan kanker paru melaporkan gembung, bengkak, atau kemerahan di wajah," ungkap Reynolds Cancer Support House, seperti dilansir Daily Record, Jumat (17/6/2022).
Reynolds Cancer Support House mengungkapkan bahwa kemunculan gejala kanker paru di area wajah berkaitan dengan jenis kanker paru sel kecil. Tumor pada kanker paru sel kecil kerap menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah di dada.
"(Sumbatan) ini menghalangi darah untuk mengalir dengan bebas dari kepala dan wajah," lanjut Reynolds Cancer Support House.
Jenis kanker lain yang juga dapat memunculkan gejala di area wajah adalah tumor karsinoid. Seperti diungkapkan oleh Johns Hopkins Medicine, tumor karsinoid tumor kanker yang berkembang dengan lambat sehingga kerap dijuluki sebagai "cancer in slow motion". Orang-orang bisa memiliki tumor karsinoid selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya.
"Biasanya setelah sebuah tumor karsinoid menyebar, ia bisa menyebabkan gejala bernama sindrom karsinoid," ungkap Johns Hopkins Medicine, seperti dilansir dari laman resmi mereka.
Tumor karsinoid juga diketahui sebagai tumor neuroendokrin yang tumbuh secara khusus di sel-sel neuroendokrin. Sel-sel ini berperan dalam menyalurkan sinyal melalui pelepasan hormon untuk membantu tubuh berfungsi.
Ketika sel-sel ini terpapar kanker, gejala seperti wajah panas dan memerah bisa terjadi. Gejala lainnya adalah diare dan mengi.
Wajah kemerahan yang tiba-tiba atau facial flushing terjadi akibat sindrom karsinoid. Wajah kemerahan ini muncul karena dipicu oleh terlalu banyaknya zat seperti hormon yang dilepaskan ke darah.
Perubahan tiba-tiba yang terjadi pada tubuh secara umum sebaiknya jangan diabaikan. Coba konsultasikan ke dokter mengenai perubahan ini untuk bisa mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan perubahan tersebut dan bagaimana cara mengobatinya.