Senin 13 Jun 2022 16:28 WIB

Setelah Disunat, Apa Betul Anak tak Boleh Mandi dan Perlu Hindari Makanan Tertentu?

Konon, anak tak boleh mandi dan perlu menghindari makanan tertentu setelah disunat.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Tenaga kesehatan melakukan operasi sunat di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (30/11). Sebanyak 50 anak mengikuti kegiatan sunat massal secara gratis dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-57 yang dilaksanakan mulai Selasa (30/11) hingga (3/12). Kegiatan tersebut digelar di 10 Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan. Sejumlah mitos tentang sunat masih beredar di masyarakat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan melakukan operasi sunat di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (30/11). Sebanyak 50 anak mengikuti kegiatan sunat massal secara gratis dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-57 yang dilaksanakan mulai Selasa (30/11) hingga (3/12). Kegiatan tersebut digelar di 10 Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan. Sejumlah mitos tentang sunat masih beredar di masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tak sedikit orang tua yang percaya mitos tertentu setelah anaknya menjalani sunat. Misalnya, berpikir perlu menghindari makanan tertentu atau bahkan tidak boleh mandi.

Dr Mahdian Nur Nasution SpBS, Founder Rumah Sunat dr Mahdian, mengatakan, setelah disunat, anak tentu boleh beraktivitas dan bahkan tidak ada pantangan makanan tertentu. Anak juga dapat langsung mandi atau dibersihkan dengan hati-hati.

Baca Juga

"Kecuali anaknya ada alergi dengan makanan tertentu seperti gatal, tapi secara umum nggak ada pantangan," kata dr Mahdian di Klinik Klinik Rumah Sunat dr Mahdian Cabang Taman Margasatwa, Senin (13/6/2022).

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan setelah anak disunat? Berikut penjelasan dr Mahdian:

1. Hindari aktivitas berlebihan

Sebisa mungkin hindari terlebih dulu aktivitas yang dapat membuat tubuh anak kotor. Selama masa pemulihan, anak juga perlu berhenti melakukan aktivitas berlebihan yang berisiko terjadi benturan, misalnya bermain bola, memanjat, maupun aktivitas yang membuatnya rawan jatuh, tersikut, atau tersenggol.

2. Lakukan perawatan yang tepat

Area yang disunat juga perlu dibersihkan sesuai anjuran dokter. Selama perawatan tepat dan berkala, penyembuhan pun dimungkinkan dapat lebih cepat. Sebaliknya, perawatan yang tidak tepat dapat memberi risiko yang tidak diinginkan.

"Sembuh itu alami, tidak bisa dipaksa-paksa, Orang tua sering kali tidak paham, jadi kontrol kalau ke klinik kami itu hari pertama dan hari keempat, dicek lukanya," jelas dr Mahdian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement