Ahad 12 Jun 2022 00:30 WIB

Bukan Alkohol, Minuman Ini Dapat Tingkatkan Risiko Kanker Esofagus Hingga 70 Persen

Minuman tertentu dapat tingkatkan risiko kanker esofagus secara signifikan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan memegang lehernya (ilustrasi). Risiko kena kanker esofagus dapat lebih tinggi pada orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan dan jus buah.
Foto: www.freepik.com.
Perempuan memegang lehernya (ilustrasi). Risiko kena kanker esofagus dapat lebih tinggi pada orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan dan jus buah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak faktor risiko kanker. Menurut beberapa penelitian, minuman tertentu dapat meningkatkan risiko kanker esofagus hingga 70 persen dan itu bukanlah alkohol.

Konsumsi minuman manis meningkat di seluruh dunia. Minuman dengan pemanis buatan dan jus buah adalah beberapa jenis yang paling populer. Satu hal yang sama dari kedua minuman tersebut adalah zat pemanisnya, yaitu sukrosa dan sirup jagung fruktosa dengan kadar tinggi.

Baca Juga

Secara alami, jus buah mengandung jumlah antioksidan dan mikronutrien alami yang lebih tinggi, tetapi kerugian utama bagi kesehatan adalah kandungan gula bebasnya yang lebih tinggi. Mereka juga mengandung tingkat serat yang sangat rendah dibandingkan dengan buah utuh, yang memberikan beberapa tingkat perlindungan terhadap penyakit.

Bahaya utama terletak dari jumlah gula. Sebab, ini secara langsung berkontribusi pada asupan energi yang berlebihan. Jika minuman tersebut dikonsumsi secara berlebih, maka kenaikan berat badan jangka panjang dapat terjadi, yang terkenal sebagai prekursor kanker.

"Sejauh ini, tidak ada banyak bukti bahwa diet rendah gula atau rendah karbohidrat menurunkan peluang Anda terkena kanker. Satu pengecualian adalah kanker kerongkongan, saluran yang mengalir dari jantung ke perut Anda," kata WebMD.

WebMD merujuk pada sebuah studi yang menunjukkan bahwa gula dan minuman manis dapat meningkatkan kemungkinan kanker kerongkongan hingga 70 persen atau lebih. Terlepas dari citra sehatnya dalam populasi umum, British Medical Journal menyebut jus buah umumnya mengandung gula sederhana tingkat tinggi dan indeks glikemiknya lebih tinggi daripada buah utuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement